Senang-senang di Hari Tasyrik ala Nabi Muhammad
Hari tasyrik momentum memperkuat ukhuwah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nabi Muhammad beserta umat Islam memiliki tradisi tersendiri ketika Hari Raya Idul Adha tiba. Tak seperti hari-hari lain, ketika perayaan kurban dilaksanakan hingga selesai tasyrik, mereka melewati hari-hari tersebut dengan suka cita.
Tidak puasa dan tidak pula menyendiri untuk berdzikir serta memperbanyak sholat sunnah, pada empat hari tersebut, Nabi Muhammad menganjurkan seluruh Muslim untuk menyembelih hewan kurban dan menikmati aneka kudapan dan makanan yang tersedia. Semuanya berkumpul, menyantap segala hidangan lezat yang tersedia dari penyembelihan hewan kurban. Setelah itu berdialog membangun keakraban.
Karena itulah, hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah bersabda:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i, no. 2954)
Hari Tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah setelah perayaan Idul Adha. Hari Idul Adha dan Tasyrik termasuk di antara Hari yang Mulia.
Hari tasyrik disebut yaumul qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyrik yang terbaik adalah hari tasyrik yang pertama, kemudian yang berikutnya, dan berikutnya lagi. Lihat Latha’if Al-Ma’arif, Ibnu Rajab Al-Hambali, hlm. 503.
Begitu pula, Nabi ﷺ mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi ﷺ bersabda,
أيام التشريق أيام أكل وشرب
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.” (HR. Muslim, no. 1141, dari Nubaisyah Al-Hudzali).
Amalan sunnah
Berikut merupakan sunnah-sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah sholat Idul Adha yang dianjurkan, dikutip dari Praktek Shalat Ied oleh Galih Maulana terbitan Rumah Fiqih Publishing.
1. Bertakbir dan bertahlil
Hal ini dilakukan dengan berdzikir Allahu Akbar dan laa ilaaha illa Allah
2. Menyembelih hewan kurban
Boleh sapi, domba, atau kambing
3. Bersilaturahmi
Berkumpul bersama keluarga dan sahabat sangat dianjurkan karena akan menguatkan rasa persaudaraan.
4. Berbagi daging kurban kepada masyarakat luas, termasuk dhuafa
Daging kurban akan sangat baik untuk didistribusikan kepada mereka.
5. Bersyukur
Hal ini dilakukan dengan memperbanyak dzikir mengingat Allah. Boleh dengan lafadz tasbih atau subhanallah atau dzikir lainnya.