Bio Farma Kenalkan Ovine Enoxaparin Sodium ke Dokter Spesialis Jantung
Untuk membahas terkait penyakit jantung ini, Bio Farma mengundang para Dokter Spesial
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Saat ini, masyarakat mulai memberikan perhatian terhadap penyakit-penyakit yang mulai berkembang. Menurut Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal, salah satu penyakit yang menyedot perhatian adalah jantung yang menjadi penyakit pembunuh nomor satu khususnya di Indonesia.
“Penyakit Kardiovaskular ini disebut sebagai silent killer karena datang dengan diam-diam dan menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Maka kita sudah seharusnya concern terhadap penyakit-penyakit tersebut dan bagaimana cara penyembuhannya, kita juga melihat berdasarkan data bahwa penyakit Kardiovaskular yang diderita di Indonesia ini adalah Sindrom Koroner Akut,” ujar Kamelia Faisal, dalam keterangan resminya, Rabu (19/6/2024).
Untuk membahas terkait penyakit jantung ini, Bio Farma mengundang para Dokter Spesialis Jantung untuk berdiskusi mengenai produk Ovine Enoxaparin Sodium dalam kegiatan “Exclusive Meeting”. Kegiatan ini juga, dihadiri oleh Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovakular (PERKI).
Acara tersebut digelar oleh Bio Farma bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovakular Indonesia (PERKI). Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan para dokter mengenai penggunaan Enoxaparin dalam tatalaksana penyakit Sindrom Koroner Akut. Serta, meningkatkan awareness pada dokter tentang adanya ovine-based Enoxaparin sodium yang telah melalui uji klinis di Indonesia.
Kamelia menjelaskan, Bio Farma sebagai perusahaan life science terus berkembang yang tidak hanya menghasilkan vaksin saja. Tapi juga perlu memiliki produk lain dengan berkolaborasi bersama dari sisi litbang maupun R&D. Sehingga, Bio Farma meminta masukan terhadap produknya melalui para dokter yang diundang pada kegiatan tersebut agarbisaterus berkembang.
Saat ini, kata dia, masyarakat Indonesia juga sudah sangat peduli dengan label halal pada produk-produk yang dikonsumsi termasuk pada vaksin atau obat. Berdasarkan alasan tersebut, Bio Farma menciptakan alternatifnya dengan produk Enoxaparin Sodium yang berbasis dari Ovine sebagai bahan dasarnya.
"Bio Farma terus menjalani proses untuk mendapatkan sertifikasi halal. Tidak hanya di Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas non-muslim pun, saat ini halal menjadi aspek yang sangat penting,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki juga menyampaikan terkait proses yang harus dilalui agar sebuah produk dapat dinyatakan halal. Bio Farma, selalu mengembangkan produknya dengan teknologi terkini dan diatur secara ketat oleh regulasi.
"Kami harapkan enoxaparine berbasis Ovine ini sesuai dengan keperluan masyarakat akan produk-produk farmasi halal. Saat ini, perizinan produk ini masih dalam proses karena Bio Farma tidak hanya memastikan bahan bakunya halal, akan tetapi dari proses produksinya pun ada beberapa aspek seperti pengambilan produknya, medianya, bahkan pengemasannya diteliti dan itu semua harus melalui sertifikasi halal,” kata Sri.
Radityo Prakoso, sebagai dokter sekaligus Ketua PP PERKI mengatakan, penyakit jantung menjadi pembunuh utama baik di dunia maupun di Indonesia. "Kami sangat berterima kasih atas kerja samanya bersama Bio Farma," katanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan dan mendiskusikan hasil Post Marketing Surveillance terkait produk Enoxaparin Sodium berbasis Ovine, serta mempercepat penyerapan produk Enoxaparin sodium berbasis Ovine di Indonesia. Hasil Post Marketing Surveillance ini akan dipublikasikan secara nasional pada Annual Scientific Meeting of Indonesia Heart Association (ASMIHA) 2024 September mendatang.
Kegiatan Exclusive Meeting ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para dokter mengenai penggunaan Enoxaparin Sodium dalam penyakit kardiovaskular, khususnya dalam manajemen Sindrom Koroner Akut dan meningkatkan awareness pada dokter tentang adanya Ovine-based Enoxaparin sodium.