Hilang dari UFC dalam Kondisi tak Terkalahkan, Khamzat Chimaev Dikenal Sayang Palestina
Khamzat Chimaev tampil terakhir kali Oktober tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik tak berkesudahan di Palestina telah menarik perhatian global, menyusul semakin memanasnya situasi di sana. Korban dilaporkan terus berguguran di pihak Palestina, yang mana kebanyakan adalah anak-anak.
Seorang pejuang Ultimate Fighting Championship (UFC) Muslim Chechnya berhasil memenangkan hati banyak orang di media sosial, menyusul pidatonya yang emosional tentang anak-anak yang meninggal di Gaza. Ia menyerukan persatuan agama dunia untuk mengakhiri tragedi ini.
Pidato yang disampaikan oleh Khamzat Chimaev ini terjadi setelah ia menyelesaikan pertandingan, mengalahkan mantan juara kelas welter UFC Kamaru Usman di Abu Dhabi, UEA, Oktober tahun lalu.
“Teman-teman, kalian tahu apa yang terjadi di dunia saat ini. Saya tidak senang (berada) dalam laga kandang minggu ini dan melihat anak-anak sekarat," ucap dia dikutip di About Islam, Senin (24/6/2023).
Ketika anak-anak meninggal, ia menyebut rasanya sangat sulit. Terlebih, ia menyukai anak-anak. Ia pun menyampaikan bahwa di rumahnya, ada seorang anak laki-laki yang menunggunya pulang dan baru berusia 3 bulan. Jika sang anak hanya menangis, Chimaev menyebut ia tidak tahu bagaimana perasaannya.
“Ketika seseorang meninggal, saya tidak tahu harus berkata apa. Insya Allah akan baik di dunia, saya harap begitu. Kristen, Muslim, Yahudi tidak masalah. Tolong teman-teman, bersama-sama. Mari kita hidup di dunia ini. Mari kita berbahagia," lanjut dia.
Sayangnya, laga melawan Kamaru merupakan pertandingan terakhir Chimaev di oktagon UFC. Nyaris setahun ia menghilang dengan rekor tak terkalahkan, 13-0-0.
CEO UFC Dana White mengaku kesulitan untuk membawa kembali Khamzat Chimaev berlaga di ring segi delapan (oktagon) karena kondisi sakit parah yang dialami petarung yang belum pernah terkalahkan itu.
"Dia (Khamzat Chimaev) terlihat menakjubkan. Dia mengalami air mata (sakit parah) ini dan akhir-akhir ini sulit untuk membawanya ke oktagon," ujar White sebagaimana dilansir dari Mmafighting, Jakarta.
Chimaev sebelumnya jadi kejutan di UFC. Petarung berjulukan 'Borz' itu mempunyai rekor sempurna di dunia MMA 13-0 atau tak pernah kalah, termasuk tujuh kemenangan beruntun di UFC sejak tahun 2020.
Petarung tak terkalahkan ini sedianya telah ditetapkan sebagai tajuk utama dalam ajang pertama UFC di Arab Saudi pada 22 Juni melawan mantan juara asal Selandia Baru Robert Whittaker.
Sayangnya, rencana itu berubah sepekan terakhir ketika Chimaev bersiap dalam pertarungan besar-besaran melawan mantan juara kelas menengah karena suatu penyakit.
Chimaev akhirnya digantikan oleh petarung asal Dagestan, Rusia, Ikram Aliskerov (15-1 MMA, 2-0 UFC).
Dana White mengatakan, tidak mengetahui berapa lama petarung yang lahir di Checnya lalu hijrah ke Serbia pada 2011 lalu itu akan absen.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini tidak seperti dia ada di sini, di negara ini dan ada dokter di sini yang memeriksanya atau semacamnya. Dia agak kehilangan kontak sehingga sulit untuk dihadapi," ujarnya.