Berapa Harta Warisan yang Ditinggalkan Khalifah Abu Bakar Setelah Wafat?

Saat menjelang wafat, Abu Bakar berwasiat agar uang gajinya dikembalikan.

NET
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin
Rep: Fuji Eka Permana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang tokoh Muslim terkemuka dan sahabat Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan bagi umat manusia. Dia adalah seorang pedagang kain bernama Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu anhu.

Baca Juga


Ketika itu Abu Bakar As Shiddiq dilantik menjadi khalifah bertugas memimpin umat dan rakyat. Pasca pelantikan menjadi pemimpin umat, Abu Bakar membawa beberapa helai kain di tangannya, pagi-pagi berjalan menuju pasar untuk berjualan seperti biasanya.

Di tengah jalan, Abu Bakar berjumpa dengan Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu. Umar bin Khattab bertanya, "Mau ke mana kamu?"

Abu Bakar menjawab, "Mau ke pasar."

Umar bin Khattab berkata lagi, "Jika engkau sibuk berdagang, lalu bagaimana tugas kekhalifahan?"

Jawab Abu Bakar, "Lalu, bagaimana aku memberi makan keluargaku?"

Umar bin Khattab berkata, "Mari kita menjumpai Abu Ubaidah yang dijuluki oleh baginda Nabi Muhammad SAW sebagai orang kepercayaan umat, agar ia menentukan uang gaji untukmu dari Baitul Mal."

Pada era Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah dipilih lewat musyawarah. - (Islambook.net/ca)

Abu Bakar dan Umar bin Khattab kemudian menjumpai Abu Ubaidah Radhiyallahu anhu. Kemudian, ditetapkanlah gaji untuk Abu Bakar yang jumlahnya sebesar keperluan makan seorang muhajirin biasa, bukan dari golongan kaya dan juga bukan dari golongan miskin.

Suatu hari, istri Abu Bakar berkata, "Aku ingin makan sedikit manisan."

Abu Bakar menjawab, "Aku tidak memiliki uang untuk membelinya."

Istri Abu Bakar berkata lagi, "Aku akan menyisihkan sedikit demi sedikit uang belanja harian, sehingga dalam beberapa hari akan terkumpul sejumlah uang."

Abu Bakar As Shiddiq pun menyetujui rencana istrinya. Pada akhirnya, dalam waktu beberapa hari, istri Abu Bakar bisa mengumpulkan sedikit uang.

Melihat uang dapat dikumpulkan oleh istrinya sedikit demi sedikit dalam beberapa hari, Abu Bakar berkata, "Tampaknya dari pengalaman ini, uang gaji kita (sebagai khalifah) dari Baitul Mal telah melebihi keperluan kita."

Kemudian Abu Bakar mengembalikan uang yang sudah dikumpulkan oleh istrinya itu ke Baitul Mal. Untuk selanjutnya, uang gaji Abu Bakar dikurangi sejumlah uang yang dapat disisihkan oleh istrinya tersebut.

Tidak meninggalkan dinar dan dirham...

 

Dalam Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan, dijelaskan, meski Abu Bakar telah menjadi seorang khalifah pemimpin seluruh umat lslam, dia tetap berdagang seperti sebelumnya. Hasil pekerjaan itu, cukup untuk keperluan keluarganya. Hal ini bisa diketahui dari pernyataan dia setelah menjadi khalifah yang diriwayatkan Imam Bukhari.

Diriwayatkan oleh lmam Bukhari dari Sayyidatina Aisyah Radhiyallahu 'anha, ketika Abu Bakar telah menjadi khalifah, ia berkata, "Kaumku mengetahui bahwa pekerjaanku adalah berdagang. ltu telah mencukupi keluargaku. Tetapi, karena tugas kekhalifahan, aku disibukkan dengan urusan kaum Muslimin, sehingga untuk keperluan keluargaku diambil dari Baitul Mal."

Meski demikian,  menjelang wafatnya, Abu Bakar berwasiat kepada Aisyah agar mengembalikan seluruh uang gaji yang telah dikeluarkan untuk dia dari Baitul Mal, kepada khalifah yang menggantikan dia.

Anas Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa ketika Abu Bakar meninggal dunia, ia tidak meninggalkan Dirham dan Dinar. la hanya meninggalkan seekor unta perah, sebuah mangkok, dan seorang hamba sahaya.

Dalam riwayat yang lain, Anas berkata, "la telah meninggalkan sehelai selimut dan sehelai kain alas. Barang-barang itu telah diserahkan kepada Umar bin Khattab ketika ia menggantikannya sebagai khalifah."

Umar bin Khattab berkata, "Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat kepada Abu Bakar, ia telah membuat letih orang yang ingin mengikutinya." (dari Kitab Fathul Bari)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler