Viral Lulusan SMA Pakai Toga dan Gelar MIPA, Bagaimana Aturan Gelar yang Tepat?

Banyak yang beranggapan penggunaan gelar MIPA di selempang tersebut tidaklah tepat.

www.freepik.com
Topi toga (ilustrasi). Seorang pengguna media sosial TikTok @slyvy menjadi perbincangan setelah membagikan momen kelulusan SMA sembari memakai toga dan selempang bergelar MIPA.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengguna media sosial TikTok @slyvy menjadi perbincangan setelah membagikan momen kelulusan SMA sembari memakai toga dan selempang bergelar MIPA. Banyak di antara warganet yang menilai hal tersebut tidak tepat.

Baca Juga


“Mana ada gelar MIPA. Adanya S.Pd, SP, ST, dan S S yang lainnya,” komentar akun @Oya***, dikutip Kamis (27/6/2024).

“MIPA itu jurusan kok dijadikan gelar. Sekolah tuh gimana woy! Kasihan yang capek-capek kuliah melihat ini,” komentar warganet lainnya.

Lantas bagaimana penggunaan gelar yang tepat di Indonesia? Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nomor 6 Tahun 2022 dijelaskan bahwa gelar adalah sebutan yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi. Dalam Permendikbud Ristek Bab IV pasal 29 disebutkan bahwa lulusan pendidikan tinggi berhak mendapatkan gelar sesuai dengan jenis dan program pendidikan tinggi. Lulusan yang dimaksud adalah mereka yang menyelesaikan seluruh kewajiban yang dipersyaratkan oleh perguruan tinggi.

Melalui aturan tersebut dijelaskan juga bagaimana penulisan gelar yang tepat. Misalnya untuk lulusan akademik, yaitu sarjana harus ditulis di belakang nama lulusan program sarjana dengan mencantumkan huruf “S.” diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi. Begitupun untuk gelar magister dengan mencantumkan huruf “M” dan gelar doktor dengan mencantumkan huruf “Dr”.

Lalu untuk lulusan pendidikan vokasi misalnya gelar ahli pratama ditulis di belakang nama lulusan program diploma satu dengan mencantumkan huruf “A.P.” dan diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi.

Gelar untuk lulusan pendidikan profesi terdiri atas gelar untuk lulusan program profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial sebutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Serta gelar untuk lulusan program spesialis ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf “Sp.” diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi.

Karenanya jika merujuk pada Permendikbud-Ristek tersebut, penggunaan gelar MIPA untuk lulusan sekolah menengah atas (SMA) memang tidak tepat. Selain gelar, penggunaan toga untuk lulusan SMA juga menjadi sorotan. Di Indonesia sendiri, penggunaan toga umumnya dipakai sebagai bentuk penghargaan bagi lulusan pendidikan tinggi.

 

Sejarah penggunaan toga...lanjutkan membaca>> 

Lantas bagaimana sejarah penggunaan toga saat wisuda? Dilansir Graduation Source, pakaian kebesaran akademis mulai muncul ketika universitas mulai terbentuk pada abad ke-12 dan ke-13. Para mahasiswa dan dosen biasanya mengenakan pakaian klerikal karena gereja sangat berpengaruh pada masa itu.

Banyak profesor yang merupakan pendeta, biarawan, atau penceramah dan murid-murid mereka biasanya belajar untuk melakukan hal serupa. Para sejarawan percaya bahwa para cendekiawan mengenakan jubah panjang dan tudung (hoods) untuk menjaga kehangatan di dalam gedung-gedung yang tidak berpemanas.

Arti penting dari tudung, yang kini dikenal sebagai topi toga, berasal dari Kelompok Celtic dan pendeta Druid yang mengenakan jubah dengan tudung yang melambangkan kecerdasan dan keunggulan yang lebih tinggi. Meskipun universitas abad pertengahan awalnya menjadi inspirasi pakaian akademik, sekolah pertama yang meresmikan pakaian wisuda adalah Oxford dan Cambridge. Pada tahun 1321, mereka melarang "pakaian yang berlebihan" di universitas yang mengharuskan semua orang mengenakan jubah dan toga untuk menciptakan kesatuan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler