Ridwan Kamil 'Ditahan' Dua Sayap Golkar Agar tak ke Jakarta, Siapa Diuntungkan?

Peluang menang Ridwan Kamil di Jabar lebih besar dan masih dibutuhkan masyarakat.

Republika/ Febryan A
Ketua TKD Prabowo-Gibran Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat mendampingi Prabowo Subianto menghadiri acara deklarasi dan kampanye akbar di Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pengurus daerah Kosgoro 1957 dan SOKSI, mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2024. Artinya, kedua organisasi sayap Partai Golkar itu tak ingin Ridwan Kamil 'OTW' atau berangkat berkompetisi di Pilgub Jakarta.

Baca Juga


Mereka menilai sosok Ridwan Kamil yang merupakan pejawat memiliki tingkat elektabilitas tinggi dan masih dibutuhkan masyarakat Jabar. Ketua PDK Kosgoro 1957 Jawa Barat, Aria Girinaya mengatakan, Kosgoro dan SOKSI mendukung penuh pencalonan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jawa Barat.

Pihaknya mendorong DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk tetap konsisten menyatakan Ridwan Kamil sebagai satu-satunya bakal calon gubernur Jabar yang diusulkan ke DPP Partai Golkar. "Mendukung sepenuhnya pencalonan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jawa Barat untuk periode 2024-2029," ucap dia didampingi Ketua SOKSI Jabar Yon Mintaraga, di Bandung, Sabtu (29/6/2024).

Setelah mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil, ia mengusulkan kepada DPP Partai Golkar segera menetapkan Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar. Selain itu, pihaknya menyerahkan kepada mekanisme Partai Golkar dan partai pengusung lainnya untuk berkoalisi dan menentukan siapa yang akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat.

Aria mengatakan, Kosgoro dan SOKSI akan bahu-membahu dengan berbagai komponen memenangkan Ridwan Kamil. Menurutnya, bukan tanpa alasan mendukung Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar. Sosoknya saat menjabat gubernur Jabar dinilai mampu mengelola pemerintahan dengan sangat baik dengan bukti 550 penghargaan.

Tidak hanya itu, ia mengatakan, Ridwan Kamil selama lima tahun berturut-turut membawa Pemprov Jabar memperoleh status wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam laporan keuangannya. Hal itu dinilai menunjukkan kemampuan Ridwan Kamil mengelola dana APBN dan APBD dengan baik.

"Pembangunan di Jawa Barat relatif merata dan diterima oleh masyarakat sehingga tingkat kepuasan terhadap Ridwan Kamil mencapai 90,27 persen. Itu menunjukkan kepemimpinannya telah mampu memberikan program nyata bagi masyarakat Jawa Barat," kata dia.

Aria menegaskan, warga Jawa Barat masih membutuhkan sosok Ridwan Kamil. Terdapat pula beberapa pekerjaan rumah yang belum terselesaikan yang memerlukan sentuhan Ridwan Kamil untuk menuntaskannya. "Wajar jika sebagian besar masyarakat Jawa Barat berharap Ridwan Kamil mau melanjutkan pengabdiannya di Jabar dengan dicalonkan kembali," ungkap dia.

Ketua Depidar SOKSI Jabar Yon Mintaraga mengatakan, peluang Ridwan Kamil memenangkan Pilkada Jawa Barat lebih besar. Oleh karena itu, pihaknya berharap pimpinan DPP Golkar dapat mendengarkan aspirasi dan kehendak masyarakat. "RK memiliki peluang lebih di Pilkada Jabar," kata dia.

Ridwan Kamil adalah sosok yang 'dilirik' dalam percaturan Pilkada Jakarta. Namanya bahkan disebut menjadi pilihan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menantang Anies. Namun, tarik menarik terasa sangat kuat, antara mereka yang menyetujui RK berkontestasi di Jakarta atau di Jabar saja karena peluang menangnya lebih besar.

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Siapa yang diuntungkan jika Ridwan Kamil 'OTW' ke Jakarta? Baca di halaman selanjutnya.

 

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Firman Manan mengungkapkan, apabila mantan gubernur Jabar Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta, maka yang paling diuntungkan di Pilgub Jabar adalah Dedi Mulyadi. Karena dari sisi popularitas, kader Gerindra itu dianggap cukup dikenal.

"Kalau lihat peta per hari ini yang diuntungkan Gerindra karena kalau lihat hasil survei penantang kuat Kang Emil, Dedi Mulyadi. Kalau Kang Emil tidak maju di Jabar potensi Dedi Mulyadi jadi gubernur lebih besar," ucap dia, Jumat (28/6/2024).

Ia juga berpandangan, apabila Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta, maka semua partai dan kandidat diuntungkan. Sebab pertarungan di Pilkada Jabar lebih merata, meski figur Dedi masih unggul. "Banyak figur bisa bertarung dibandingkan Kang Emil maju di Jabar. Kang Emil unggul signifikan hari ini bahkan dengan Dedi Mulyadi," kata dia.

Soal maju di Jakarta atau di Jabar, Firman mengatakan, kuncinya berada di Golkar. Namun, Golkar belum bisa memutuskan secara independen karena terdapat faktor Koalisi Indonesia Maju dan figur Prabowo Subianto.

Ia membaca sosok Emil merupakan orang yang sangat perhitungan membaca peluang di kancah politik. Maka ia menduga jika Emil condong memilih di Jabar.

"Sepengetahuan saya orang sangat kalkulatif menghitung peluang kalau dilihat per hari ini peluang besar maju di Jabar. Saya membayangkan Kang Emil politisi kalkulatif kalau diperbolehkan memilih, memilih di Jabar," kata dia.

Anggota Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, saat ini partainya masih melakukan pembahasan untuk menentukan nama yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta. Karena itu, Partai Golkar tak ingin buru-buru dalam menentukan nama yang akan diusung.

"Karena kan masih pada pembahasan sehingga kepada satu tingkat keyakinan kita ingin menang. Untuk meyakinkan itu banyak variabel penting untuk mempengaruhi, dan karena itu kita harus cek terus menerus, termasuk pemetaan pemilih itu," kata dia di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

PAN pertimbangkan Kaesang. Baca di halaman selanjutnya.

Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan bahwa putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep adalah sosok alternatif yang dapat diusung sebagai calon gubernur Jakarta. Menurutnya, ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu bakal dipertimbangkan apabila mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak maju pada Pilkada Jakarta 2024.

“Kalau di level saya ya, ini juga menjadi masukan kalau seandainya Ridwan Kamil tidak (jadi maju) gitu ya, apa yang harus kita tampilkan. Oh berarti ada alternatif lain yaitu Mas Kaesang,” kata Eko usai Rakernas PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu.

Selain itu, dia menilai, maju atau tidaknya Ridwan Kamil masih menunggu keputusan Partai Golkar sebagai partai yang menaungi. Kendati demikian, Eko menilai, Ridwan Kamil akan menjadi lawan yang sepadan untuk bertarung dengan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024. “Karena kalau Ridwan Kamil masuk ke DKI Jakarta, menjadi persaingan yang buat saya seimbang antara Anies dengan Ridwan Kamil,” ujarnya.

Dia mengungkapkan PAN juga telah menyiapkan Zita Anjani, putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk menjadi calon wakil gubernur Jakarta. “Ya, kalau dari internal kami ya tentunya maunya Mbak Zita lah ya cawagubnya, gitu. Tapi kita lihat lagi survei kembali seperti apa,” pungkas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler