Jadi Tanda Kiamat dalam Hadits, Begini Cara Israel Jaga Danau Tiberias tak Mengering

Israel malakukan desalinasi dari Laut Mediterania untuk mengisi air di Danau Tiberias

holyland-pilgrimage.org
Danau dan Kota Tiberias.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sebuah danau di Tiberias, saat ini bernama Galilea yang sekarang dikuasai Israel, disebutkan dalam narasi hadis Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana diriwayatkan hadits sahih yang cukup panjang dari Nawwas bin Sam’an RA:

Baca Juga


ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللهُ مِنْهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى: إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي، لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ،

Setelah itu Nabi Isa putera Maryam didatangi oleh sekumpulan orang yang dilindungi Allah Subhaanahu wa Ta’ala dari Dajjal, lalu ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat yang akan mereka peroleh di surga. Di saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada Nabi Isa yang isinya, “Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh seorang pun dari manusia. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke sebuah bukit. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. -Mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi (QS. Al Anbiya: 96). 
 
Rombongan pertama dari mereka melewati Danau Tiberias, lalu meminum semua airnya, kemudian rombongan yang terakhir mereka lewat dan berkata, “Di tempat ini dahulu ada air.” Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim). Hadits ini menguatkan hadits lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.   
 
Ilustrasi Ahli Hadits - (MGROL100)
 
Mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja bahwa kapan kiamat sendiri itu terjadi tida bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias. Mengutip pendapat Imam Muslim, bahwa sejatinya peristiwa itu terjadi  justru ketika Dajjal dan Ya’juj Ma’juj keluar kelak pada akhir zaman, tidak pada waktu sekarang.   
 
Dalam hadits tentang tanda-tanda menjelang datangnya hari kiamat atau akhir zaman di atas tercantum kata 'Danau Thabariyah'. Danau itu juga dikenal dengan nama Tiberia. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith an-Nabawi mengatakan, dalam bahasa Arab, kata Thabar berarti melompat atau bersembunyi.
 
"Tiberia merupakan nama danau dan kota di utara Palestina," ujar Dr Syauqi Abu Khalil. Tepatnya, terletak di dekat Dataran Tinggi Golan di sebelah utara Palestina, di Lembah Celah Besar Yordan yang memisahkan Afrika dan patahan Arab. Saat ini, wilayah tersebut termasuk daerah kekuasaan Israel.
 
Danau ini mempunyai panjang sekitar 25,5 kilometer dan lebar 12 kilometer. Dengan luas total 166 meter persegi, danau ini menjadi danau air tawar terluas di Israel. Danau ini juga menjadi danau kedua terdalam setelah Laut Mati, yaitu dengan kedalaman 43 meter. Di dasar danau terdapat mata air yang ikut mengisi danau, meskipun sumber utamanya berasal dari Sungai Yordan yang mengalir dari utara ke selatan.Selain dalam Alquran, Danau Galilea juga disebutkan dalam Alkitab. Danau ini dikatakan hilang karena kekeringan dan pertumbuhan penduduk sekitar. 
 

Proyek desalinasi Israel...

Reuters menulis, Pemerintah Israel malakukan desalinasi dari Laut Mediterania untuk mengisi air segar di Danau Tiberias. Air tersebut disalurkan ke seluruh negeri untuk menunggu perintah mengisi kembali jika danau mulai menyusut lagi.

Jaringan pipa baru ini juga memungkinkan Israel melipatgandakan jumlah air yang dijualnya ke negara tetangganya, Yordania, berdasarkan kesepakatan air-untuk-energi lebih luas yang dibangun melalui hubungan dua negara berbeda budaya tersebut.

Danau Tiberias, yang perairannya diyakini umat Kristiani sebagai tempat Yesus berjalan, merupakan perairan utama Israel dengan daya tarik wisata yang besar. Hotel dan tempat perkemahan berjejer di sekeliling yang dikelilingi oleh perbukitan yang subur. Sungai ini mengaliri Sungai Yordan yang mengalir ke selatan menuju Laut Mati.

Setelah gelombang panas atau hujan lebat, ketinggian danau menjadi berita nasional. Alarm berbunyi secara teratur dalam dekade terakhir ini menyusul kekeringan yang berkepanjangan dan surutnya garis pantai.

Untuk menanggulangi itu,  Israel membangun serangkaian pabrik desalinasi di sepanjang pantai Mediterania yang menempatkan negara zionis tersebut pada posisi yang tidak mungkin mengalami surplus air, sebuah titik terang di wilayah gersang yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.

“Semua kelebihan air yang dihasilkan (pabrik) akan dapat kami bawa melalui sistem pengangkut air nasional ke utara dan ke Laut Galilea,” kata Yoav Barkay, yang mengelola pengangkut air nasional di Mekorot milik negara.

Gempa yang mengguncang... 


Sungai Tiberia mempunyai banyak nama, salah satunya Danau Galilee atau Danau Kinneret. Di sekitar lokasi danau merupakan tempat yang rentan akan gempa bumi dan-pada zaman dahulu-aktivitas gunung api. Hal ini terbukti dari banyaknya batu basalt dan batuan beku lainnya yang menentukan kondisi geografis di daerah Galilee.

Sejarah mencatat, gempa pernah terjadi di Tiberia sebanyak 16 kali, yaitu pada 30, 33, 115, 306, 363, 419, 447, 631, 1033, 1182, 1202, 1546, 1759, 1837, 1927 dan 1943 M. sebanyak 600 orang termasuk 500 Yahudi meninggal pada gempa di Tiberia pada 1837. Namun, kota tersebut kembali diperbaiki, dan pada 1842 terdapat setidaknya empat ribu penduduk yang terdiri dari Yahudi, Turki, dan orang Kristen.

Di bagian barat laut danau ini terdapat sebuah kota yang bernama sama dengan danau tersebut. Menurut sejarah, Kota Tiberia dibangun sejak 20 Masehi dan dinamakan Tiberia untuk menghormati Kaisar Tiberius yang berasal dari Romawi.

Kota yang terletak di sepanjang Pantai Kinneret ini dibangun oleh Herodes Antipas, anak Herodes Agung. Kota ini merupakan satu dari empat kota yang dianggap suci oleh orang-orang Yahudi.

Kota Tiberia ini terletak di atas ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Iklim di wilayah itu merupakan perbatasan antara musim panas Mediterania dan musim semi. Curah hujannya setiap tahun kita-kira 400 mm.

Pada musim panas, suhu tertinggi mencapai 37 derajat celcius. Suhu minimumnya sekitar 21 derajat. Pada musim dingin, suhu di kota tersebut mulai dari 18 hingga 8 derajat. Kota Tiberia terletak di dekat sumber air panas dan mineral alam.

Geografer Arab, al-Muqaddasi, menggambarkan Tiberia sebagai ibu kota Provinsi Yordania dan kota di Lembah Kanaan. "Kotanya sempit, panas ketika musim panas, dan sangat tidak sehat. Di sana terdapat delapan sumber mata air panas dan tidak memerlukan bahan bakar, dan kolam dengan air mendidih tak terhitung banyaknya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler