Ketua Pemuda Pancasila Semarang Minta Maaf Anggotanya Arogan di Jalan

Saya meminta maaf atas insiden antara Mas Wisnu dengan, hanya salah paham.

Republika.co.id
Wisnu, pengemudi HRV putih arogan lawan arah, yang mengaku lawyer dan ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MCP PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron meminta maaf atas ulah anggotanya yang terlibat cekcok di jalan. Ali juga menegaskan, Wisnu bukanlah ketua MCP PP sebagaimana klaimnya dalam video viral, ketika sedang emosi menghadapi pengemudi mobil lain bernama Michael Tiko.

Baca Juga


"Kami Pemuda Pancasila Semarang. Sebelah saya adalah Mas Wisnu, anggota dan pengurus MCC Kabupaten Semarang sebagai lawyer," kata Ali dalam unggahan video permintaan maaf yang tersebar di akun Instagram dan Tiktok dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (12/7/2024).

BACA JUGA: Banyak Lakukan Ini, Wajah Kita akan Dikenal Rasulullah di Hari Kiamat

Ali memberikan klarifikasi jika Wisnu bukan ketua, melainkan hanya seorang pengurus MCP PP Kabupaten Semarang. Dalam video permintaan maaf, Wisnu hanya menunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Ali mewakili Wisnu, meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan arogan anggotanya. Secara khusus, permintaan maaf ditujukan kepada Michael. "Saya sebagai ketua Pemuda Pancasila meminta maaf atas insiden antara Mas Wisnu dengan Saudara Michael, hanya salah paham," ujar Ali.

Dia pun sekali lagi menegaskan, Wisnu bukan ketua MCP PP Kabupaten Semarang. "Mohon maaf sebesar-besarnya apalagi dengan viralnya masalah ini Mas Wisnu mengatasnamakan ketua pemuda pancasila. Itu memang bukan ketua Pemuda Pancasila, cuma pengurus Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang," kata Ali.

Sebelumnya, jagat media sosial (medsos) digegerkan video yang memperlihatkan seorang pria arogan mengaku ketua Pemuda Pancasila bernam Wisnu emosi ke seorang pengendara mobil bernama Michael. Wisnu yang mengemudikan mobil HRV putih melawan arah malah menantang dan memukul pengemudi lainnya ketika diingatkan oleh Michael.

Kronologinya, pelaku dan istrinya naik mobil CRV menerobos jalan satu arah di kampung, tepatnya di Dusun Bandungan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Karena jalan sempit, Michael yang sudah mengikuti aturan meminta kepada pasangan suami istri itu untuk mundur atau bergeser sedikit agar mobilnya bisa lewat.

Lawan arah malah emosi...

Namun, kedua pasangan itu bersikukuh tidak mau dan terlihat malah tersinggung hingga keduanya turun dari mobil. Sang suami diikuti istrinya kemudian menghampiri Michael yang merekam adegan berikutnya.

Saat menghampiri pengemudi mobil itu, pria yang memakai baju batik dengan berkacak pinggang menegaskan, jika jalan itu adalah wilayahnya. "Kamu anak siapa? Ini wilayahku," kata Wisnu.

"Bukan anak siapa-siapa Pak," kata sang pengendara mobil kalem.

Baca: Pangkostrad Pimpin Sertijab Tiga Pamen di Makostrad Gambir

Mendapat jawaban seperti itu, Wisnu malah naik pitam. Dia tidak terima. "Kamu mau jadi jagoan?" ujarnya. Bahkan, Wisnu sempat mengaku sebagai ketua PP Kabupaten Semarang untuk mengintimidasi pengendara mobil.

"Lah bukan, ini kan jalan searah. Kita kan mengikuti aturan aja. Ini bukan wilayah siapa-siapa, kita kan sama-sama rakyat Indonesia," ucap Michael.

Istri Michael, Yessy menambahkan, insiden itu terjadi ketika suaminya sedang melewati jalan satu arah sempit dengan menggunakan kendaraan mobil. "Saya dan suami berada di jalur satu arah yang di mana jalan itu memang sangat sempit dan jika berpapasan antara mobil dan mobil tidak memungkinkan untuk bisa lewat," kata Yessy.

Keduanya pun terlihat cekcok hingga Wisnu dan istri meminta Tiko untuk mematikan dashcam mobil. Setelahnya, sang istri meminta Wisnu untuk menurunkan emosinya untuk kemudian keduanya naik ke mobil HRV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler