PLN Perkuat Kolaborasi Global, Gandeng USAID untuk Akselerasi Transisi Energi

Kolaborasi antar USAID dan PLN dilanjutkan dengan enam tujuan utama.

dok Republika
Penandatanganan kelanjutan Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara PLN dan United States Agency for International Development (USAID) yang dilakukan oleh Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto (kedua dari kiri), Chief of Party USAID SINAR William R. Meade (tengah), dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (kedua dari kanan) yang disaksikan langsung oleh Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wanhar (kiri) dan Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia Brian Dusza (kanan) di Kantor Pusat PLN, Jakarta (10/7/2024).
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memperkuat kolaborasi dengan United States Agency for International Development (USAID) dalam mempercepat transisi energi di Indonesia melalui berbagai inisiatif pendukung pengembangan energi terbarukan hingga modernisasi sistem kelistrikan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kelanjutan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan United States Agency for International Development (USAID) di Kantor Pusat PLN, Jakarta (10/7/2024).

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wanhar mengatakan program kerja sama USAID yang berlangsung selama ini telah berkontribusi nyata bagi pengembangan sektor ketenagalistrikan, salah satunya melalui program Sustainable Energy for Indonesia's Advancing Resilience


(SINAR).

"Terima kasih USAID yang telah fleksibel menerima dan mengakomodasi program yang menjadi prioritas baik dari Kementerian ESDM maupun PLN. Semoga perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi program SINAR dapat dilaksanakan dengan transparan secara teknis dan administrasi. Diharapkan program SINAR dapat terus dilanjutkan," ucap Wanhar.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo menjelaskan, kolaborasi antar USAID dan PLN akan terus dilanjutkan dengan enam tujuan utama. Yaitu, mendukung pengembangan program dan peta jalan transisi energi, percepatan penerapan sistem energi terbarukan, penyempurnaan struktur organisasi melalui penataan jalur kerja, modernisasi prosedur operasional untuk peningkatan kerja, mendukung PLN dengan kolaborasi bersama Kementerian ESDM terkait implementasi transisi energi, dan mendukung PLN dalam mendukung program kesetaraan gender dan inklusi sosial.

"Saya berharap kita bersama-sama bisa berkolaborasi untuk menyukseskan program ini, sehingga menciptakan _value creation_ PLN yang tinggi," ungkap Hartanto.

Sementara Direktur Legal dan Manajemen Human Capital Yusuf Didi Setiarto mengutarakan, program SINAR merupakan hal yang substansif dan memberikan nilai tambah yang nyata bagi Indonesia maupun PLN. Kerja sama antara USAID dan PLN merupakan lanjutan dari inisiatif sebelumnya yang telah ditandatangani pada 3 Agustus 2022, di mana USAID telah mendukung PLN dalam mengembangkan skenario dekarbonisasi dan meningkatkan investasi energi terbarukan.

"Kami juga berharap apa yang sudah berjalan di PLN bisa secara maksimal diimplementasikan. Dari kolaborasi ini tentunya PLN tidak hanya mendapatkan ilmu melainkan akuisisi teknologi, dan peningkatan sumber daya manusia yang sudah ter _upgrade_," kata Didi.

Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia Brian Dusza mengatakan, kemitraan antara Amerika Serikat, Indonesia, dan PLN sudah terjalin lama. Ia meyakini, kolaborasi keduanya akan berpengaruh besar terhadap program transisi energi untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan inklusif.
 
"Amerika Serikat bangga bermitra dengan Indonesia dan PLN untuk mengembangkan peran energi berkelanjutan dalam transisi sektor energi di Indonesia," kata Brian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler