Jokowi dan Presiden UEA Bahas Rencana Pembangunan Pusat Keuangan di IKN

Jokowi menyambut Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada NU dan Muhammadiyah.

Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed (MBZ).
Rep: Kamran Dikarma Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed (MBZ) di Istana Al Watan, Abu Dhabi, Rabu (17/7/2024). Pada kesempatan tersebut, Jokowi dan MBZ membahas sejumlah isu, termasuk rencana kerja sama pembangunan pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).


Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyampaikan, pertemuan Jokowi dengan MBZ dilakukan dalam dua bentuk, yakni plenary dan bentuk tete-a-tete atau terbatas. Dalam pertemuan plenary, terdapat empat hal yang disampaikan Jokowi. Pertama soal Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan UEA yang sudah berlaku mulai September 2023.

Baca: Prabowo Mengaku Ingin Segera Mengunjungi Papua Nugini

"Guna mendukung kegiatan ekonomi, termasuk perdagangan, telah ditandatangani pula kerja sama antara Bank Indonesia dan Bank Sentral PEA (Persatuan Emirat Arab) terkait sistem pembayaran," kata Menlu Retno dalam siaran pers.

Isu kedua yang dibahas dalam pertemuan bilateral pleno terkait kerja sama investasi. "Investasi PEA ke Indonesia semakin kuat, dan salah satunya yang jadi fokus Indonesia saat ini pembangunan IKN dan hilirasasi industri," kata Retno.

Baca: Mayjen Djaka Budhi Utama Promosi Jadi Irjen Kemenhan

Hal ketiga yang dibahas Jokowi dan MBZ adalah terkait kerja sama iklim serta energi bersih. "Presiden menyampaikan apresiasi dukungan investasi UEA, antara lain pengembangan PLTS terapung di Cirata yang dikembangkan hingga 500 MW. Presiden juga menyambut baik groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama PLTN antara BRIN dan ENEC," ucap Retno.

Isu keempat yang dibahas adalah terkait kerja sama sosial-budaya. Jokowi menyambut pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi serta moderasi Islam.

Retno mengungkapkan, dalam pertemuan terbatas antara Jokowi dan MBZ terdapat dua isu yang dibahas. Pertama adalah rencana pembangunan pusat keuangan di IKN. Rencana kerja sama tersebut diwadahi dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri PUPR dan Dubai International Financial Center.

Baca: KSAU Anugerahkan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama ke 4 Pati TNI AU

"Dan setelah penandatanganan MoU (memorandum of understanding) ini tentunya akan diikuti oleh kunjungan delegasi teknis yang akan mulai membahas persiapan kerja sama," ungkap Retno.

Sementara isu kedua yang dibahas adalah pengembangan industri bahan baku nikel. Retno mengatakan, Indonesia memiliki stok nikel sangat besar dan telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel, terutama baterai serta kendaraan listrik.

"Dalam kaitan inilah, Presiden Jokowi mengajak PEA untuk melakukan investasi di bidang EV (electric vehicle) dari hulu ke hilir," ujar Retno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler