Presiden Jokowi Sudah Mendarat di Jakarta Usai Kunjungan ke Abu Dhabi

Menurut Menlu Retno, UEA menjadi salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah.

Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed (MBZ).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 04.15 WIB, setelah melakukan kunjungan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Di bawah tangga pesawat, tampak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut kedatangan RI.


Sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak dari Bandara Internasional Zayed, Abu Dhabi pada Selasa (16/7/2024), sekitar pukul 14.55 waktu setempat. Tampak melepas keberangkatan Presiden dari Tanah Air, antara lain Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazrouei, Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis, dan Dubes UEA untuk RI Abdullah Salem Al Dhaheri.

Baca: Mayjen Djaka Budhi Utama Promosi Jadi Irjen Kemenhan

Dalam penerbangan menuju Jakarta, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Turut serta pula Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.

Baca: Mayjen Rudy Rachmat Kini Jabat Asintel Panglima TNI

Dalam kunjungannya di Abu Dhabi, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, utamanya dalam bidang ekonomi. Menlu Retno Marsudi di Abu Dhabi menjelaskan, UEA merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah.

"Dalam 10 tahun terakhir ini, hubungan kedua negara berkembang dengan cepat. Dari sisi perdagangan, misalnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Angka perdagangan di tahun 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52 persen, dan di tahun 2023 mencapai 3,282 miliar (dolar AS)," ujar Menlu.

Dari sisi investasi juga tercatat peningkatan yang signifikan. Menlu Retno menyebut, capaian hubungan dalam satu dekade terakhir ini mendapat perhatian dari Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral.

"Hubungan yang kokoh ini akan menjadi modal bagi pemerintahan ke depan untuk terus mempererat kerja sama antara kedua negara," ujar Retno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler