Klarifikasi Zainul Maarif Usai Dipecat, Kutip Hadits tentang Jihad

Zainul Maarif menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia.

MUHYIDDIN/REPUBLIKA
Zainul Maarif
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cendikiawan muda Nahdlatul Ulama Dr Zainul Maarif kembali membuat klarifikasi lewat akun Instagram @Zenmaarif usai hadir dalam konferensi pers di PWNU DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif, mengumumkan pemecatan terhadap Zainul Maarif akibat pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzog. 

Baca Juga


Meski sudah memberikan keterangan, Zainul kembali membuat klarifikasi lewat media sosial. Dalam klarifikasi tersebut, Zainul menyatakan permintaan maaf. Zainul juga mengungkapkan, dirinya merasa perlu untuk memanfaatkan kesempatan untuk menjalankan ajaran Islam berupa hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, jihad terbaik adalah menyampaikan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim.

Zainul Maarif - (Tangkapan Instagram akun Zenmaarif)

 

Berikut klarifikasi lengkapnya: 

1. Saya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, umat Islam, warga Nahdlatul Ulama dan institusi-institusi dimana saya saya bekerja/berorganisasi atas ketidaknyamanan yang terjadi setelaah sya bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog tanggal 3 Juli 2024.

2. Pertemuan dengan Presiden Israel itu hanya pertemuan tambahan (tentatif) dari kegiatan inti “PENELITIAN LAPANGAN DAN DIALOG LINTAS IMAN UNTUK PERDAMAIAN” yang diselenggarakan di Palestina dan Israel, 30 Juni-5 Juli 2024.

3. Penelitian yang saya lakukan mengenai “KEHIDUPAN MUSLIM DI ISRAEL” mengingat kondisi Muslim di Palestina, khususnya di Gaza, sudah banyak dibahas.

4. Sebagai kegiatan dialog lintas iman, saya berangkat dari Indonesia ke Palestina dan Israel, tidak hanya dengan teman-teman Muslim tetapi juga dengan rekan-rekan beragama Katolik, Kristen dan Yahudi.

5. Di Palestina dan Israel, kami rombongan lintas iman dari Indonesia terutama bertemu dengan tokoh-tokoh lintas iman dari Palestina dan Israel. Kami juga bertemu dengan warga sipil Palestina dan Israel serta mendapat desempatan bertemu dengan Presiden Israel.

6. Dalam pertemuan dengen Presiden Israel selama kurang lebih 20-30 menit, kami rombongan lintas iman dari Indonesia hadir menunjukkan kebhinekaan Indonesia yang hidup rukun serta mengungkapkan pesan perdamaian.

7. Menyampaikan pesan perdamaian di hadapan Presiden israel berarti meminta Israel menghentikan serangannya yang melampaui batas terhadap warga Palestina di Gaza

8. Ketika meminta Presiden Israel untuk tidak memerangi warga Palestina lagi, saya menyadari diri saya bukan siapa-siapa untuk mempengaruhinya namun saya merasa perlu untuk memanfaatkan kesemaptan untuk menjalankan ajaran Islam berupa hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, jihad terbaik adalah menyampaikan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim.

9.Saat menyampaikan kebenaran (berupa penghentian perang) di hadapan Presiden Israel, saya mengerti bahwa Presiden Israel hanya pemimpin símbolis. Namun bagaimanapun juga dia pemimpin Israel, yang bisa saya temui. Lagipula saya bukan politisi, melainkan salah satu rombongan lintas iman Indonesia. Oleh kebab itu, yang saya sampaikan hanya menyelarasi pesan moral agama saya, yaitu Islam, yang seakar dengan salam, yang berarti damai.

10. Semoga cahaya kecil sekalipun bisa memberikan penerangan. Semoga genosida rezim Netanyahu terhadap warga Palestina berakhir. Semoga kemerdekaan Palestina teraih tanpa pertumpahan darah. Semoga kedamaian hidup dirasakan oleh orang-orang yang dizalimi.

Dipecat PWNU DKI Jakarta..

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Maarif memberhentikan Zainul Maarif karena pergi ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog.

Tidak hanya memecat Zainul Maarif, Kiai Samsul juga memberhentikan tiga pengurus lainnya, yaitu Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU DKI Mu'ti Ali Qusyairi, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh.

"Kami pengurus PWNU dari jajaran Syuriah dan Tanfidziyah melakukan rapat tadi memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta," ujar Kiai Samsul usai rapat di Kantor PWNU DKI Jakarta di Jakarta Timur, Kamis (18/7/2024).

Sebelum memberhentikan mereka, Kiai Samsul telah melakukan wawancara dan bertanya langsung kepada mereka, terutama terkait dengan keberangkatan Zainul Maarif ke Israel. Setelah itu, barulah Kiai Samsul melakukan rapat bersama jajaran Syuriah dan Tanfidziyah.

"Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta. Saya kira itu, saya menyampaikan hasil rapat antara jajaran syuriah dan Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta," ucap Kiai Samsul.

Dia pun mengungkapkan alasan memberhentikan empat pengurus LBM PWNU DKI Jakarta. Menurut dia, Zainul Maarif diberhentikan karena secara langsung ikut berangkat ke Israel dan menemui presiden Israel.

"Itu yang jadi alasan pokok untuk Zainul Maarif. Kalau yang lain adalah karena secara organisasi melakukan kesalahan, yaitu mereka ini bergabung dalam organisasi yang namanya Rahim. Rahim itu salah satunya adalah memang pimpinannya Pak Mukti Ali," kata Kiai Samsul.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler