Israel Serang Pelabuhan Hodeidah di Yaman, Houthi Deklarasikan Perang

Puluhan orang jadi korban pengeboman Israel di Pelabuhan Hodeidah.

AP Photo
Tangki minyak terbakar akibat serangan Israel di pelabuhan di Hodeidah, Yaman, Sabtu 20 Juli 2024.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Militer Israel menyerang sejumlah sasaran dan menyebabkan kebakaran besar di barat Yaman pada Sabtu dengan dalih membalas serangan pesawat tak berawak yang fatal oleh kelompok Houthi di Tel Aviv pada hari sebelumnya. Serangan Israel pertama di wilayah Yaman sejak perang Oktober itu mengancam akan membuka front baru di wilayah tersebut.

Baca Juga


Yousef Mawry, seorang jurnalis dan analis politik, mengatakan pada Aljazirah, Houthi yakin serangan Israel terhadap Hodeidah dilakukan melalui koordinasi dengan AS, Inggris, dan sekutu lainnya, termasuk sekutu Arab.

Kelompok Houthi mengatakan bahwa “negara mana pun, rezim Arab mana pun, pemerintah mana pun di kawasan yang membantu Israel atau AS melakukan serangan terhadap Yaman akan menghadapi pembalasan”, menurut Mawry, yang berbicara dari Sanaa.

“Setelah ini akan menjadi serangan habis-habisan terhadap seluruh kehadiran militer Israel, AS, dan Inggris di seluruh kawasan – baik itu di pulau Socotra di Yaman, pangkalan militer AS di Arab Saudi, UEA, dan Yordania,” ujarnya pada Aljazirah. “Kelompok Houthi pada dasarnya menyatakan perang terhadap Israel, Amerika Serikat, pemerintah Inggris, dan rezim Arab mana pun yang dianggap sebagai sekutu Israel”.

Associated Press melansir, Israel mengeklaim, mereka menyerang sejumlah “sasaran militer” diserang di kota pelabuhan barat Hodeidah, yang merupakan basis Houthi. Mereka menambahkan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap “ratusan serangan” terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir. 

“Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami menyerang mereka. Dan kami akan melakukan ini di mana pun diperlukan,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan. Kementerian Kesehatan di Sanaa mengatakan bahwa 80 orang terluka dalam jumlah korban awal serangan di Hodeidah, sebagian besar menderita luka bakar parah.

Militer Israel mengatakan pihaknya sendirian yang melakukan serangan tersebut dan “teman-teman kami telah mendapat informasi terbaru.” Seorang pejabat Angkatan Pertahanan Israel tidak mengatakan berapa banyak lokasi yang menjadi sasaran, namun mengatakan kepada wartawan bahwa pelabuhan tersebut adalah pintu masuk utama senjata Iran. Pejabat itu tidak mengatakan apakah ini merupakan serangan pertama Israel terhadap Yaman.

Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam memposting di X bahwa “agresi Israel secara terang-terangan” menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di provinsi tersebut. Dia mengatakan serangan itu bertujuan “untuk meningkatkan penderitaan rakyat dan menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza.” 

Abdulsalam mengatakan serangan itu hanya akan membuat rakyat dan angkatan bersenjata Yaman semakin bertekad untuk mendukung Gaza. “Akan ada serangan balasan yang berdampak,” tulis Mohamed Ali al-Houthi dari Dewan Politik Tertinggi di Yaman di X. Sebuah outlet media yang dikendalikan oleh pemberontak Houthi di Yaman, Al-Masirah TV, mengatakan serangan terhadap fasilitas penyimpanan minyak dan solar di pelabuhan dan perusahaan listrik setempat menyebabkan kematian dan cedera, dan beberapa orang mengalami luka bakar parah. Dikatakan ada kebakaran besar di pelabuhan dan pemadaman listrik meluas.

Pejabat kesehatan di Yaman mengatakan serangan itu menewaskan sejumlah orang dan melukai lainnya, namun tidak menjelaskan lebih lanjut. 

Kemampuan Hourhi... baca halaman selanjutnya

 

Serangan pesawat tak berawak yang dilakukan pemberontak Houthi menewaskan satu orang di pusat Tel Aviv dan melukai sedikitnya 10 lainnya di dekat Kedutaan Besar AS pada Jumat pagi. Israel mengatakan pertahanan udara mendeteksi drone tersebut pada hari Jumat tetapi terjadi “kesalahan”. 

Para ahli telah menyatakan keraguan tentang kemampuan Houthi untuk mengalahkan sistem pertahanan udara Israel dari jarak sekitar 1.600 kilometer. “Jaraknya membuat sulit untuk meluncurkan serangan yang diperlukan untuk menimbulkan kerusakan besar,” kata Fabian Hinz, pakar rudal dan peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis. 

Sejak bulan Januari, pasukan AS dan Inggris telah menyerang sasaran di Yaman, sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal komersial yang digambarkan oleh pemberontak sebagai pembalasan atas tindakan Israel dalam perang di Gaza. 

Serangan udara pasukan gabungan sejauh ini tidak bis berbuat banyak untuk menghalangi kekuatan yang didukung Iran. Para analis dan badan intelijen Barat telah lama menuduh Iran mempersenjatai kelompok Houthi, sebuah klaim yang dibantah oleh Teheran. Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan angkatan laut AS telah mencegat sejumlah kapal yang membawa senapan, granat berpeluncur roket, dan komponen rudal dalam perjalanan dari Iran ke wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. 

Houthi memiliki rudal balistik jarak jauh, rudal jelajah yang lebih kecil, dan “drone bunuh diri”, yang semuanya mampu mencapai Israel selatan, menurut para ahli senjata. Kelompok Houthi terbuka mengenai persenjataan mereka, dan secara rutin memamerkan rudal-rudal baru di jalan-jalan Sanaa.

Tangki minyak terbakar akibat serangan Israel di pelabuhan di Hodeidah, Yaman, Sabtu 20 Juli 2024. - (AP Photo)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler