Dampak Foto dengan Presiden Israel, Nurul: Tiap Hari Terlintas untuk Mengakhiri Hidup Saya

Nurul mengundurkan diri dari Fatayat NU

Facebook/Nurul Bahrul Ulum
Nurul Bahrul Ulum
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktivis Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Nurul Bahrul Ulum akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas pertemuan dirinya dan keempat temannya bersama Presiden Israel Isaac Herzog. Permintaan maafnya disampaikan melalui sebuah video yang diunggah di media sosial. 

Baca Juga


Nurul Bahrul Ulum disorot publik usai bertemu Presiden Israel bersama empat aktivis NU lainnya, yaitu Zainul Maarif, Sukron Makmun, Munawir Aziz, dan Izza Annafisah Dania. Nurul sendiri diketahui merupakan salah satu Pengurus Fatayat NU.

BACA JUGA: Dikaitkan Kemitraan Leimena Terkait AJC Pro Israel, Ini Jawaban Pendek Imam Besar Istiqlal

Selain aktif di Fatayat NU, Nurul juga bekerja sebagai Communication Officer di Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) dan Australia-Asean Muslim Exchange Program (AAMEP) sejak 2022. Dalam klarifikasianya yang diunggah di akun Facebook Nurul Bahrul Ulum pada Ahad (21/7/2024), Nurul meminta maaf.

“Melalui media ini saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan juga mendalam. Pertama, saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia yang terluka akibat perbuatan saya. Terutama mereka yang selama ini berjuang dengan berbagai cara untuk membela Palestina agar terbebas dari tindakan genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis,”ujar dia.

Nurul juga mengaku dihujat, dikecam, disindir, dan dibuli oleh orang yang dikenal, teman dekat, teman biasa, dan keluarga. Nurul menyatakan, apa yang dialaminya terlalu berat. Meski demikian, dia menerima dengan penuh lapang sebagai konsekuensi dari apa yang dilakukan. 

Dia juga mengaku kondisinya amat buruk. “Keadaan saya sekarang ini sangat buruk. Saya takut, cemas, menangis terus-menerus, bahkan tidur setiap malam tidak lebih dari dua jam. Saking stresnya, setiap hari selalu terlintas di pikiran saya untuk mengakhiri hidup. Sungguh ini berat. Atas semua ini, sungguh saya sadar, menyadari dan saya menyesal,” ujar dia.

Terkenal sebagai penulis..

 

 

Nurul terkenal dengan tulisan-tulisannya yang banyak membahas soal isu perempuan di mubadalah.id. Tidak hanya itu, ia juga beberapa kali terlibat dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).

Ia mengikuti perjalanan ke Mesir sebagai bagian kongres mewakili Pondok Pesantren Luhur Manhaji Fahmina Cirebon yang dia asuh bersama KH Marzuki Wahid pada 2023 lalu.

BACA JUGA: Gunung Gede dan Pangrango 'Bersalju' dan Misteri an-Nahl Ayat 15

Foto bersama antara Nurul dengan Presiden Israel Isaac Herzog di tengah memanasnya konflik Israel-Palestina membuatnya berinterospeksi. Setelah mendapat banyak kecaman atas kunjungannya itu, Nurul pun mengundurkan diri dari Pengurus Pusat Fatayat NU bersama rekannya, Izza Annafisah Dania.

Sikap Fatayat.. 


Ketua Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan akan memberikan sanksi kepada dua pengurus PP Fatayat NU, Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum yang belum lama ini bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.

"Iya pastinya (akan diberikan sanksi)," ujar Margaret saat dihubungi Republika, Rabu (17/7/2024).

Margaret sendiri saat ini sedang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci. Sehingga, belum sempat memanggil langsung anak buahnya itu. Yang jelas, Margaret sangat menyesalkan kunjungan dua pengurus Fatayat NU itu ke Israel.

Menurut Margaret, keikutsertaan mereka dalam program di Israel yang kemudian berkesempatan bertemu dengan Presiden Israel tersebut adalah murni kegiatan personal.

"Secara Kelembagaan, PP Fatayat NU tidak pernah tahu-menahu dengan kegiatan tersebut karena PP Fatayat NU tidak pernah mendapatkan undangan kegiatan tersebut," ucap Margaret.

Dia mengatakan, PP Fatayat NU juga tidak pernah memberikan mandat dan izin kepada dua orang itu untuk menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. "Karena yang bersangkutan tidak meminta izin dan memberikan konfirmasi sama sekali mengenai kegiatan tersebut. Hal ini tentu di luar kontrol organisasi Fatayat NU," kata dia.

Meskipun kunjungan dua pengurus Fatayat NU tersebut berkunjung ke Israel atas nama pribadi, tambah dia, PP Fatayat NU akan tetap memberikan sanksi kepada mereka. Karena, agenda mereka memberikan dampak negatif terhadap organisasi NU.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler