Tak Mau Kalah dengan China, Trump Janjikan AS Jadi Raja di Bursa Kripto

Trump memposisikan dirinya sebagai pendukung kripto, berseberangan dengan Biden.

AP Photo/Evan Vucci
Calon presiden dari Partai Republik yang juga mantan Presiden Donald Trump bersama Calon wakil presiden dari Partai Republik Senator Ohio JD Vance saat Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Selasa (16/7/2024). Mantan presiden AS Donald Trump mengumumkan Senator Ohio JD Vance sebagai calon wakil presiden dan Wakil Presiden yang dipilihnya untuk pemilu November mendatang.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden AS Donald Trump memberikan pidato di Konferensi Bitcoin tahunan yang diadakan di Nashville, Tennessee pada Sabtu (27/7/2024). Dalam pidatonya, ia menjanjikan bila terpilih menjadi Presiden AS akan menjadi "raja" di sektor tersebut 

Baca Juga


"Jika kita tidak merangkul teknologi kripto dan bitcoin, China akan melakukannya, negara lain akan melakukannya. Mereka akan mendominasi, dan kita tidak bisa membiarkan Cina mendominasi. Mereka sudah membuat terlalu banyak kemajuan," tegas Trump dikutip dari Reuters Ahad (28/7/2024).

Janji kampanye ini ia lakukan untuk menarik simpati dan dukungan dari para pemegang kripto menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 5 November mendatang. Trump memposisikan dirinya sebagai pendukung kripto, berseberangan dengan pemerintahan Joe Biden dan Demokrat lainnya.

Ia berjanji akan memecat Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Efek (SEC) saat ini, Gary Gensler, yang dianggap sebagai penghambat perkembangan kripto. Padahal, pada 2021 Trump menyebut mata uang kripto sebagai penipuan. 

“Saya akan menunjuk seorang ketua SEC yang akan membangun masa depan, bukan menghalangi masa depan,” janji Trump.

Partai Republik juga telah menjanjikan regulasi yang lebih ringan untuk kripto, dan Trump mengecam upaya Demokrat untuk mengatur sektor tersebut. China sendiri telah menindak mata uang kripto dan ada kontrol ketat terhadap pergerakan modal melintasi perbatasannya. 

Namun, investor dari China masih dapat memperdagangkan token seperti bitcoin di bursa kripto. Investor China juga dapat membuka rekening bank di luar negeri untuk membeli aset kripto.

Trump juga berjanji akan membentuk dewan penasihat presiden bidang kripto dan membuat "cadangan" bitcoin nasional dengan menggunakan mata uang kripto yang saat ini dimiliki pemerintah AS yang sebagian besar disita dalam tindakan penegakan hukum.

"Jangan pernah menjual bitcoin Anda. Jika saya terpilih, kebijakan pemerintahan saya, Amerika Serikat, adalah menyimpan 100 persen dari semua bitcoin yang saat ini dimiliki atau diperoleh pemerintah AS untuk masa mendatang," katanya.

Negara-negara di seluruh dunia, termasuk AS, telah menunjukkan kekhawatiran bahwa mata uang digital yang dioperasikan secara pribadi dan sangat fluktuatif dapat melemahkan kendali pemerintah atas sistem keuangan dan moneter, meningkatkan risiko sistemik, mendorong kejahatan keuangan, dan merugikan investor.

Para pendukung aset digital mengatakan bahwa pengguna mata uang kripto menjadi kekuatan politik yang berkembang pada siklus pemilihan ini, meskipun tidak jelas berapa banyak pengguna yang akan memprioritaskan kripto dibandingkan isu lain di kotak suara

Beberapa pendukung kripto mendukung Trump, dan langkah apa pun yang diambil AS untuk membuat cadangan bitcoin nasional kemungkinan akan mereka lihat sebagai langkah besar untuk melegitimasi mata uang kripto.

CEO aplikasi bitcoin global Strike Jack Mallers mengatakan kepada Reuters bahwa usulan Trump untuk membuat cadangan bitcoin strategis merupakan suara kepercayaan yang luar biasa. 

Namun, setelah pidato mengebu-ngebu Trump di konferensi tersebut, harga bitcoin justru melemah. Bitcoin terakhir dikutip turun 0,96 persem pada 66.814 dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler