GAMKI Dukung Tangkap Para Bandar Judi Online
GAMKI berencana memberikan pendampingan penyintas korban judi online.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen (GAMKI) mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberantas judi online secara masif di Indonesia. Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat beraudiensi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di ruang kerja Menkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).
"DPP GAMKI beserta pengurus daerah dan cabang GAMKI di seluruh Indonesia menyatakan siap bersama pemerintah memberantas judi online. Kami mencanangkan Gerakan Nasional Berantas Judi Online, terutama melalui program literasi digital bersama sinode dan pemuda gereja," kata Sahat di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Dia menyampaikan, selain lewat sosialisasi literasi digital pencegahan judi online, GAMKI juga berencana memberikan semacam pendampingan, konseling, atau pemulihan bagi penyintas korban judi online. Hal itu karena keberadaan judi online sudah menyengsarakan rakyat kecil sehingga bandarnya harus ditangkap.
"Kami akan melibatkan rohaniwan dan psikolog, terutama setelah Kemkominfo men-take down situs-situs judi online, tapi ternyata masih banyak anak-anak muda yang kecanduan. Teman-teman seperti ini harus didampingi secara kerohanian maupun psikologis," ujar Sahat.
Menkominfo Budi Arie pun berterima kasih dan mengapresiasi dukungan GAMKI atas upaya pemberantasan judi online, khusus di kalangan anak muda. "Kita semua sepakat bahwa ancaman judi online semakin menggurita dan menjadi masalah serius yang harus kita hadapi bersama. Sebagian besar korban judi online adalah masyarakat dengan penghasilan kecil," kata Budi.
Oleh karena itu, Budi mengajak GAMKI untuk turut serta dalam perang melawan judi online. "Sebagai organisasi kepemudaan yang besar dan berpengaruh, GAMKI dapat menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada teman-teman sebaya tentang bahaya judi online," jelasnya.