Pembunuhan Haniyeh Bak Buah Simalakama, Warga Yahudi Terancam
Pembunuhan Haniyeh justru dianggap bisa berdampak buruk ke Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel menuai kontroversi. Pembunuhan Haniyeh justru dianggap bisa berdampak buruk ke Israel.
Akiva Eldar, analis politik yang berkantor di Tel Aviv, mengatakan pembunuhan Haniyeh dan serangan mematikan di Beirut akan membahayakan nyawa orang Yahudi.
"Ini seperti membuka sarang lebah tanpa kain pelindung yang menurut Israel dimilikinya dari komunitas internasional," katanya dilansir Aljazirah.
Ia mengutip pembunuhan puluhan orang Yahudi pada 1994 dalam sebuah pengeboman di ibu kota Argentina, Buenos Aires.
Mengenai tanggapan dari Israel, Eldar mengatakan bahwa ada 'lebih dari satu Israel'. Ada Israel pro-Netanyahu dan Israel yang sama sekali kehilangan kepercayaan pada Netanyahu.
"Keluarga para tawanan dan jutaan orang Israel yang khawatir hari ini dan bertanya pada diri sendiri bagaimana mereka bisa segera kembali ke rumah atau kita bisa mengucapkan selamat tinggal pada kesepakatan dengan Hamas dan prospek untuk mengakhiri perang ini," katanya.
"Apakah ada harapan untuk mengakhiri konflik atau apakah kita melihat eskalasi?"
Halaman selanjutnya...
Rusia mengutuk pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Menurut Moskow, serangan itu sebagai pembunuhan politik yang tidak dapat diterima serta akan memperburuk ketegangan regional.
"Ini semua sangat buruk. Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan ini akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov kepada kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA Novosti, Rabu.
Bogdanov juga memperingatkan bahwa apa yang terjadi akan berdampak negatif yang signifikan pada negosiasi Doha.
Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan pada Rabu pagi bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran.
“Hamas berduka cita atas meninggalnya ... sang martir, Mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan ini, yang tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran," kata mereka dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Israel belum membuat pengumuman langsung tentang pembunuhan tersebut.