IOC Bantah Imane Khelif Seorang Transgender

Khelif dinilai telah mematuhi kelayakan kompetisi dan peraturan medis yang berlaku.

AP Photo/John Locher
Petinju Aljazair Imane Khelif merayakan kemenangan atas Luca Anna Hamori dari Hungaria pada perempat final tinju kelas welter 66 kg wanita di Olimpiade Paris.
Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Imane Khelif, petinju Aljazair yang dituding merupakan seorang 'transgender’, berhasil kalahkan Angela Carini dari Italia hanya dalam 46 detik, di pertandingan tinju putri Olimpiade Paris, Kamis (1/8) lalu.


Khelif sempat didiskualifikasi dari kejuaraan dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA) tahun lalu setelah gagal tes kelayakan gender, karena peningkatan kadar testosteron dalam dirinya.

Lin Yu‑ting, perwakilan dari Taiwan, juga alami hal serupa.

Sebelumnya, Lin memenangkan kejuaraan dunia IBA pada 2018 dan 2022.

Namun, IBA mencabut kembali medali yang Lin terima dan mengklaim Lin gagal penuhi persyaratan tes kelayakan gender.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) membantah isu ‘transgender’ Khelif dan Lin, dan menyebut keduanya sebagai atlet perempuan yang sudah tanding bertahun-tahun di kejuaraan tinju putri.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Jumat (2/8), IOC sebut semua atlet yang berpartisipasi dalam cabor tinju Olimpiade Paris 2024 ‘telah mematuhi kelayakan kompetisi dan peraturan medis yang berlaku’.

“Kami telah melihat adanya pemberitaan yang menyesatkan tentang dua atlet putri yang berlaga di Olimpiade Paris 2024,” lanjut IOC dalam pernyataan tersebut.

IOC juga sebut kedua atlet ini menjadi ‘korban keputusan IBA yang tiba-tiba dan sewenang-wenang, hingga didiskualifikasi tanpa proses apapun’

sumber : VOA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler