Wisatawan Mancanegara Asal Malaysia Dominasi Kunjungan Wisata ke Indonesia
Wisman asal Malaysia berada pada urutan pertama yang mengunjungi Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Indonesia masih didominasi wisman asal Malaysia, Singapura, hingga India. Menurut Kemenparekraf, lima negara yang wisatawannya paling banyak berkunjung ke Indonesia yakni Malaysia, Singapura, Australia, China, dan India.
Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman asal Malaysia berada pada urutan pertama yang mengunjungi Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2024 yakni sebesar 16,1 persen, Singapura sebesar 13,4 persen, Australia 12,3 persen, China 8,4 persen serta India 6,4 persen. Indonesia pada Mei 2024 juga telah berhasil menorehkan capaian positif, yakni indeks kepariwisataan versi World Economic Forum yakni Tour dan Travel Development Index (TTDI) mengalami kenaikan 10 peringkat dari nomor 32 menjadi nomor 22 dari 119 negara.
“Kita mengungguli Belgia, New Zealand dan Turki yang mana kelompok ini adalah kawasan negara yang memiliki jumlah wisatawan yang sangat luar biasa,” ujarnya pula.
Capaian lain yakni, pariwisata Indonesia masuk dalam peringkat ke-6 di kawasan Asia-Pasifik serta peringkat ke-2 di ASEAN setelah Singapura. Meski masih berada di bawah peringkat Singapura, namun Indonesia tetap boleh berbangga pasalnya telah berhasil mengungguli Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Ke depan, pihaknya bersama kedeputian lain bakal menyiapkan strategi-strategi ampuh untuk menyiapkan rumusan kebijakan agar dapat menjaring lebih banyak kunjungan wisatawan lewat perkembangan tren wisata yang saat ini tengah berkembang. Adapun tren pariwisata dan ekraf pada tahun ini meliputi wisata yang digabung dengan perjalanan bisnis (bleisure) sehingga mendorong pertumbuhan bisnis serta perputaran ekonomi, selain itu terdapat tren pengalaman wisata kebugaran (wellness experience) yang bermakna mendalam. Kemudian audio visual yang semakin bervariasi serta gim (mobile game) dan hiburan yang kian mewarnai industri parekraf.