PCI Muhammadiyah Inggris Raya Gelar Baitul Arqam
Dalam Baitul Arqam di UK ini, Sekum PP Muhammadiyah beri wejangan untuk para kader.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para kader Muhammadiyah di Britania Raya menggelar Baitul Arqam 2024 di London. Kegiatan selama beberapa hari itu bertujuan memperkuat sinergi antara Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pengurus Cabang Istimewa 'Aisyiyah (PCIA) Britania Raya dan Irlandia masa bakti 2023-2025. Momen ini juga menjadi wadah penting bagi komunitas Persyarikatan di Inggris untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan membangun jejaring.
Hari pertama Baitul Arqam 2024 ini dilaksanakan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London. Acara dibuka secara resmi oleh Ny Sahadatun Donatirin, Wakil Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Irlandia.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang mendalam atas inisiatif PCIM dan PCIA dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, para kader Persyarikatan turut memajukan komunitas Indonesia di Inggris.
Ketua PCIM Britania Raya Dyah Prawesti beserta Wakil Ketua PCIA Britania Raya Nita Yalina menyampaikan terima kasih kepada KBRI London. Khususnya kepada seluruh warga Persyarikatan yang sedang merantau di Inggris Raya, keduanya juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kesatuan visi dalam memajukan nilai-nilai Muhammadiyah di ranah internasional.
Baitul Arqam kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti. Dalam pemaparannya, penasihat di British Council London itu mengingatkan kembali hal-hal strategis terkait peran Muhammadiyah dalam konteks global. Menurut dia, pendidikan dan dakwah adalah pilar utama gerakan Islam ini.
Turut hadir pemateri lainnya, Muhammad Rofiq Muzakir PhD. Akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu memberikan wawasan mendalam tentang pengembangan kepemimpinan yang relevan dengan tantangan zaman.
Terhubung secara daring, para pembicara dari PP 'Aisyiyah yakni Dr Maesyaroh dan Lailatis Syarifah MA menambah kekayaan diskusi dengan perspektif baru tentang peran perempuan dalam dakwah dan organisasi.
Pada hari kedua, Baitul Arqam berlanjut di Masjid Indonesia IIC London. Seorang dai di Inggris, Dr Hilaal, menyampaikan ceramah inspiratif kepada hadirin. Seorang cucu pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, itu antara lain menyoroti aspek-aspek spiritualitas dan keberagaman di kalangan diaspora.
Acara di hari kedua ditutup dengan rapat Rencana Tindak Lanjut, yang dipimpin oleh Dyah Prawesti. Diskusi ini berfokus pada rencana dan target program kerja yang ingin dicapai oleh PCIM Britania Raya sebagai komitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Seluruh rangkaian acara Baitul Arqam 2024 dihadiri oleh sekira 50 peserta dari berbagai kota di Inggris Raya, seperti Leeds, Dundee, Edinburgh, Lancaster, Manchester, Birmingham, Newcastle, Bristol, dan London. Mayoritas adalah diaspora Indonesia yang telah tinggal puluhan tahun di Negeri Albion, serta mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai universitas ternama.
Baitul Arqam Muhammadiyah Britania Raya 2024 berhasil menyatukan komunitas dalam semangat belajar dan berbagi. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat jaringan antaranggota, tetapi juga menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus berperan aktif dalam kancah internasional.