Foto Yahya Sinwar Dipajang di Tel Aviv dan Janji Allah Israel Pasti Terpecah dan Hancur

Yahya Sinwar meneruskan perjuangan Hamas memerdekakan Palestina.

EPA/MOHAMMED SABRE
Pemimpin baru gerakan Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar (kiri) dan pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh (kanan).
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah video menampilkan foto Yahya Sinwar yang ditampilkan di videotron Tel Aviv Israel di tengah gedung-gedung pencakar langit, pada malam hari.

Foto tersebut seperti menjadi peringatan untuk warga Israel bahwa mereka memiliki tantangan baru, bahwa Hamas akan terus melakukan perlawanan.

Yahya Sinwar sebelumnya mengatakan bahwa Israel memang punya banyak senjata canggih, tapi itu sama sekali bukan alasan Hamas dan seluruh warga Palestina menyerah, kemudian dibantai dan direnggut hak kemanusiaannya. Justru dengan segala yang ada, Hamas akan terus istikamah melawan Israel dan menegakkan Negara Palestina merdeka.

Sinwar sebelum Operasi Badai al Aqsa Oktober 2023 menyatakan, bahwa Israel akan diseret kedalam dua opsi yang membatasi geraknya. Pertama adalah membiarkan negara Palestina berdiri merdeka yang didalamnya termasuk Yerusalem dengan al-Aqsa sebagai intinya.

Atau opsi kedua, yaitu Israel memaksakan diri hancur karena mendapatkan tekanan dari dunia internasional. Mereka akan terpecah belah dan hancur. Kemudian pasukan perlawanan Palestina akan terus memerangi mereka berbekal semangat juang meraih kemerdekaan dan semangat menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.

Terkait hal tersebut, sebuah firman Allah Surah al-Hasyr ayat 14 menjelaskana, bahwa sesungguhnya musuh-musuh Allah, termasuk di dalamnya Israel yang kini membantai Palestina, tidaklah bersatu. Mereka sebenarnya terpecah belah, tercerai berai, meski terkesan tangguh, karena memang begitu yang dikehendaki Allah.

لَا يُقَٰتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِى قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَآءِ جُدُرٍۭ ۚ بَأْسُهُمهُم بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ ۚ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ

lā yuqātilụnakum jamī’an illā fī quram muḥaṣṣanatin au miw warā`i judur, ba`suhum bainahum syadīd, taḥsabuhum jamī’aw wa qulụbuhum syattā, żālika bi`annahum qaumul lā ya’qilụn.

Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

 

Saat ini pun kondisi warga Israel terpecah belah. Jutaan orang memprotes kepemimpinan Netanyahu. Mereka mendesak Netanyahu mundur dari jabatan Perdana Menteri, karena dinilai gagal membebaskan sandera.

Mereka juga mendengungkan pesan penghentian perang di Palestina, karena hal itu merugikan Israel. Banyak nyawa terenggut akibat perang tersebut. Dalam sebuah pemberitaan, lebih dari 10 ribu pasukan Israel mati dihajar pasukan Hamas.

Kandungan ayat

Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan kandungan ayat tersebut adalah sebagai berikut,

“Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu,” maksudnya, dalam keadaan bersatu, “kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok.” Maksudnya, mereka tidak kuat memerangi kalian dan tidak bertekad untuk itu kecuali ketika mereka berada di dalam kawasan-kawasan yang memiliki benteng di dalam perkampungan atau ketika mereka berada di balik tembok dan benteng.

Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, mereka akan mendapatkan perlindungan dan pertahanan di balik benteng dan tembok, dan bukan karena keberanian mereka. Ini termasuk celaan terbesar bagi mereka.

“Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat.” Kelemahan mereka tidak terdapat pada diri dan kekuatan tetapi kelemahan mereka dikarenakan lemahnya iman serta tidak adanya kesatuan di antara mereka, karena itu Allah berfirman, “Kalian mengira mereka itu bersatu,” ketika kalian melihat mereka berkumpul dan saling bantu membantu, “sedang hati mereka berpecah belah.” Maksudnya, hati mereka saling membenci dan terpecah belah.

“Yang demikian itu,” yang mewajibkan mereka memiliki sifat-sifat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, “Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” Maksudnya, mereka tidak memiliki akal dan pikiran. Sebab andai mereka memiliki akal tentu lebih mengedepankan yang harus lebih dikedepankan daripada lainnya, tentu mereka tidak merelakan hal terburuk untuk diri mereka dan tentu mereka bersatu padu.

Sehingga mereka akan saling menolong satu sama lain untuk kemaslahatan dan kepentingan mereka, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Hingga mereka pun seperti layaknya orang-orang yang mendapatkan kehinaan dari kalangan Ahli kitab, orang-orang yang dikalahkan oleh Allah melalui tangan utusanNya hingga mereka mengenyam kehinaan dalam kehidupan dunia dan tidak memberikan pertolongan pada orang yang mereka janjikan akan ditolong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler