Disebutkan 3 Kali dalam Alquran, yang Dua Disandingkan dengan Firaun, Apa Makna Autad?
Terdapat banyak penafsiran kata Autad dalam Alquran
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika membaca Alquran, kita akan mendapati kata autad sebanyak tiga kali dan dua di antaranya disandingkan dengan Firaun.
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ ذُو الْأَوْتَادِ
“Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, 'Aad, Fir'aun yang mempunyai tentara yang banyak.” (QS Sad 12)
وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ “Dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak).” (QS Al-Fajr: 12)
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS An-Naba: 6-7)
Apakah makna autad? Dari sisi bahasa, autad adalah bentuk jamak dari pasak, yaitu sesuatu yang ditancapkan di tanah dari kayu, yang merupakan tongkat tebal dan runcing, dan banyak penafsiran tentang kata tersebut yaitu sebagai berikut ini:
Penafsiran pertama, pasak untuk siksaan: Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Thabrani dan selainnya. Al-Hakim meriwayatkan yang sahih, dari Abdullah bin Mas'ud -raḍiyallāhu 'anhu- dalam firman Allah SWT:
"Dan orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi." (QS. Al-Fajr: 11),
Dia berkata, "Sesungguhnya Fir'aun telah menyombongkan diri di muka bumi. Firaun menancapkan empat buah pancang pada istrinya, lalu menancapkan tombak besar pada punggungnya hingga ia meninggal dunia."
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, "Fir'aun menancapkan empat buah pancang pada kedua tangan dan kedua kakinya. Ketika kedua pancang itu terlepas darinya, para malaikat menaunginya, lalu ia berkata, "Ya Rabb, bangunkanlah untukku sebuah rumah."
رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS at-Tahrim 11). Maka Allah memperlihatkan kepadanya rumahnya di surga."
Interpretasi kedua, pasak-pasak itu adalah para tentara. Artinya, pasak-pasak itu adalah para tentara yang memperkuat kekuasaan Firaun sebagaimana pasak-pasak pada tenda, yang merupakan ungkapan bahasa Arab dan sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam surat al-Buruj:
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْجُنُودِ فِرْعَوْنَ وَثَمُودَ
"Pernahkah kamu mendengar kisah tentara Firaun dan Tsamud." (QS Al-Buruj: 17, 18), dan tentara-tentara itu dikatakan memiliki banyak tenda di kemah-kemah mereka.
Penjelasan ketiga..
Penjelasan ketiga, pengokohan kerajaan. Penafsiran ini dekat dengan penjelasan sebelumnya, yaitu bahwa rajanya mantap seperti kemah yang dipasangi pasak, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Aswad bin Ya'far: Di bawah bayang-bayang raja yang pasak-pasaknya tetap.
Penjelasan keempat, struktur batu yang menyerupai irisan seperti (piramida dan obelisk) Ini sangat dapat diterima, terutama karena pembicaraan di sini adalah tentang kekuatan Firaun, sehingga tepat untuk menyoroti kehebatan ini, dan juga untuk konsistensi dengan pemotongan batu oleh Tsamud, dan pembangunan tiang-tiang, serta untuk kelangsungan hidup piramida dan obelisk ini sebagai saksi atas kekuatan firaun, dan bagaimana Allah menghancurkannya.
Kemunculan pasak dalam deskripsi gunung dalam Alquran {dan gunung atau pasak}, menunjukkan bahwa itu dapat digunakan di sini pada benda-benda berbatu seperti gunung, dan dua penjelasan lainnya saya kecualikan:
Penafsiran kelima, diriwayatkan oleh Al-Mawardi: Dzu'l-Awtad karena banyaknya pohon-pohon palem dan pohon-pohonnya (Tidaklah lazim bagi orang Arab untuk menggambarkan pohon-pohon palem dan pohon-pohon dengan pasak, dan pohon-pohon digambarkan di dalam Alquran dengan kata sifat lain yang menunjukkan kebesaran, seperti yang disebutkan dalam kasus Fir'aun:
فَأَخْرَجْنَاهُمْ مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
"Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air." (QS as-Syuara: 57)
Penjelasan keenam, hal ini dinisbatkan kepada Ibnu Abbas dan Qatadah, Dia memiliki pasak-pasak yang dimainkan oleh orang-orang di antara kedua tangannya sementara dia mengawasi mereka, dan ini bukanlah salah satu gambaran kebesaran yang digambarkan Firaun.