Kata Presiden Terpilih Prabowo kepada Dubes AS
Prabowo ingin memperkuat kerja sama AS dan Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir di Jakarta, Kamis (8/8), menekankan keinginannya untuk memperkuat kerja sama RI-AS.
Dalam pertemuan yang juga dalam rangka perkenalan Dubes AS yang baru, Prabowo juga menyoroti saat ini kerja sama RI-AS terjalin baik, ditandai dengan banyaknya program kemitraan dua negara yang terus berjalan dari tahun ke tahun.
“Kini total sembilan kadet TNI tengah mengenyam pendidikan di USNA (United States Naval Academy), USAFA (United States Air Force Academy), dan USMA (United States Military Academy),” kata Menhan Prabowo ke Dubes Kamala saat keduanya bertemu di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Kamis, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kemhan RI yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis malam.
Dia melanjutkan pendidikan menjadi bidang kerja sama RI-AS yang telah terjalin sejak 1967.
Setidaknya, ada lebih dari 6.000 personel TNI baik yang berdinas di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, prajurit TNI dan sipil, yang menempuh pendidikan dan mengikuti pelatihan di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, pada penghujung pembicaraan, Prabowo pun menekankan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dua negara, khususnya bidang pertahanan.
Dalam pertemuan itu, Dubes Kamala didampingi oleh Atase Pertahanan AS untuk Indonesia Col. Jacky Ly (SDO/DATT) dan Political Counselor David Muehlke, sementara Menhan Prabowo didampingi oleh Asisten Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Tata Usaha dan Protokol Setjen Kemhan RI Mayjen TNI Rui Duarte.
Lihat halaman berikutnya >>>
Dubes Kamala, duta besar AS untuk Indonesia yang baru, pada hari yang sama menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden RI Joko Widodo bersama sembilan duta besar negara sahabat lainnya.
Walaupun demikian, Indonesia bukan negara yang asing bagi Kamala, karena dia pernah bertugas di Indonesia pada 1994–1996.
“Kita baru saja menandatangani kemitraan strategis komprehensif, jadi fokus saya dan tim saya adalah untuk memperluas dan memperkuat, serta membangun hubungan di semua sektor dan kita memiliki banyak sejarah untuk dibangun. Jadi saya sangat optimistis dan senang berada di sini untuk mendukung hubungan kita,” kata Kamala selepas menyerahkan surat kepercayaan ke Presiden Jokowi.