PKS Buka-bukaan, Bantah Klaim Anies yang Bilang tak Diberi Tenggat Waktu Cari Dukungan

Presiden PKS telah meminta Anies untuk bisa mendapatkan tambahan dukungan.

Dok Republika
Anies Baswedan memberikan pidatonya saat menghadiri peringatan Hari Buruh 2023 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, (6/5/2023).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak diberikan tenggat waktu untuk mencari dukungan dari partai lain oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pernyataan itu disampaikan Anies melalui pesan suara kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin.

Baca Juga


Khoirudin pun membalas pesan suara yang disampaikan Anies. Dalam pesan suara tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta memberikan klarifikasi atas pernyataan yang disampaikan Anies.

"Sebagai teman, izinkan saya mengklarifikasi apa yang Pak Anies sampaikan pada pesan suara kemarin soal pemberian tenggat waktu 40 hari hingga tanggal 4 Agustus," kata dia melalui pesan suara kepada Anies yang telah dikonfirmasi wartawan, yang dikutip Republika, Senin (12/8/2024).

Menurut dia, para juru bicara PKS memberikan pernyataan di media soal tenggat waktu mencari dukungan partai lain didasarkan waktu penyampaian keputusan Dewan Pimpinan Tinggi Pusat (DPTP) PKS untuk mengusung Anies-Sohibul Iman. Menurut dia, ketika itu PKS telah meminta Anies untuk memastikan Partai Nasdem dan PKB bergabung dalam koalisi.

Khoirudin mengatakan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu telah mengumumkan duet Anies-Sohibul secara terbuka pada 25 Juni 2024. Di sisi lain, Anies disebut telah menyambut positif keputusan untuk berpasangan dengan Sohibul.

"Maka ketika akhir Juli, Presiden PKS dan PIC-nya menyampaikan keputusan PKS langsung ke Pak Anies, soal tenggat waktu 4 Agustus, tentu bukan soal persetujuan Pak Anies terhadap Pak Sohibul Iman sebagai cawagub untuk Pak Anies, melainkan keberhasilan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain, seperti Nasdem dan atau PKB," ujar Khoirudin.

Menurut dia, sejak awal Anies telah paham bahwa PKS tak bisa mengusung pasangan calon seorang diri. Karena itu, Presiden PKS telah meminta Anies untuk bisa mendapatkan tambahan dukungan. Di sisi lain, Syaikhu juga memperjuangkan dengan meminta dukungan dari pimpinan Partai Nasdem, Perindo, PSI, PKB, bahkan Partai Gerindra.

Namun, ia menyebutkan, Anies tak juga dapat tambahan dukungan partai hingga 4 Agustus 2024. Sebaliknya, elite Partai Nasdem dan PKB justru memberikan sinyal untuk tak mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta.

"Sementara dari pimpinan Nasdem, Pak Sahroni, dan PKB, Pak Jazilul Fawaid, justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi, tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta," kata dia.

Khoirudin juga mengungkapkan pernah menawarkan untuk masuk menjadi kader PKS apabila tidak menerima diduetkan dengan Sohibul. Namun, tawaran itu ditolak dengan alasan Anies ingin tetap netral.

"Demikian Pak Anies klarifikasi kami. Tentu kami tidak berharap adanya saling berbantahan, tapi juga agar warga yang terlanjur mendapatkan sebaran voice note dari Pak Anies mendapatkan informasi yang seimbang dan yang sebenarnya," kata dia.

Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Versi Anies.. baca di halaman selanjutnya.

 

Rekaman suara Anies Baswedan untuk Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin tersebar media sosial. Pesan yang diduga dibuat pada Jumat (9/8/2024) itu berisi bantahan Anies yang diberikan tenggat waktu untuk mencari dukungan partai lain kepada pasangan Anies-Sohibul Iman.

Dalam rekaman itu, Anies mengaku telah menyetujui untuk berduet dengan Sohibul di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Menurut Anies, kesiapannya itu disampaikan langsung dan telah disambut baik oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada 31 Juli 2024. Bahkan, Syaikhu menyatakan bahwa mesin partai siap bergerak untuk mendukung pasangan Anies-Sohibul di Pilgub DKI Jakarta.

"Jadi itu pembahasannya, sama sekali kita tidak membahas soal (tenggat waktu) 40 hari dan lain-lain," kata Anies dalam rekaman suara itu yang dikutip Republika, Senin (12/8/2024).

Namun, belakangan para juru bicara di PKS memberikan pernyataan mengenai tenggat waktu bagi Anies untuk mencari dukungan tambahan. Pasalnya, PKS tak bisa mengusung Anies-Sohibul tanpa ada dukungan partainl lain.

Karena itu, Anies mengaku kaget dengan berbagai pernyataan dari jubir PKS di media massa. Ia mengaku masalah tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 itu tak pernah sama sekali dibahas.

"Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas ya dan setahu saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain. Yang ada adalah soal apakah setuju dengan Pak MSI (Sohibul Iman) sebagai pasangan," ujar Anies.

Anies menambahkan, pihaknya juga telah melakukan komunikasi intensif dengan partai-partai. Bahkan soal kepastian kader dari PKS yang akan mendampinginya di Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, komunikasi itu tak melulu diberitakan oleh media massa, tapi selalu disampaikan kepada DPP PKS.

"Nah, sejauh ini tidak ada perubahan di partai-partai lain. Jadi memang mereka merasa belum perlu mengumumkan. Nah, tapi partai pendukung ini menerima, tapi menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan," kata Anies.

Di sisi lain, ia pun menghormati dinamika yang ada di setiap partai. Mengingat, tak setiap partai dapat langsung mengumumkan dukungan kepadanya secara cepat.

"Jadi kita tahu ada partai yang bisa mengumumkan awal dan cepat, tapi ada juga partai yang belum bisa mengumumkan awal dan cepat," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya mencari dukungan partai lain untuk mengusung Anies-Sohibul. Dengan begitu, duet Anies-Sohibul dapat benar-benar menjadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan kita bisa tuntaskan apa yang waktu itu kita bahas dengan teman-teman DPW, para anggota legislatif tentang hal-hal yang harus dilakukan di Jakarta. Jadi itu Pak, bismillah, hari-hari ini, ini sekarang hari Jumat nih, hari Jumat, tanggal 9. Insyaallah 20-an hari lagi kita bisa sama-sama menjemput proses awal untuk Pilkada Jakarta," kata Anies.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler