Mau Rezeki Datang Menjemput? Lakukan Lima Pesan Quran dan Hadits Ini
Ada beberapa hal yang yang membuat seorang Muslim dapat dikejar rezeki
REPUBLIKA.CO.ID, Gemerlap keindahan dan kenikmatan di dunia hanya secuil dari kekuasaan Allah SWT. Demi menjadikan seorang Muslim memiliki keberlimpahan rezeki yang berlimpah, tentu tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya.
Ada beberapa hal yang yang membuat seorang Muslim dapat dikejar atau dijemput langsung oleh rezeki yang berkah. Faktor-faktor berikut ini bisa membuat rezeki datang sendiri menjemput seorang hamba yang istiqamah dalam keimanan dan ketakwaan serta dalam menjalankan amal ibadah.
Pertama ialah memiliki keimanan yang tinggi kepada Allah SWT. Senantiasa bertauhid kepada Allah SWT dalam setiap waktu kehidupannya, dan juga meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Allah SWT berfirman:
"...Siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS At Thalaq ayat 2-3)
Kedua, yaitu memelihara sholat dan memerintahkan anggota keluarga untuk juga menjaga sholat mereka. Allah SWT berfirman:
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Taha ayat 132)
Banyak memohon ampunan..
Ketiga, yakni banyak memohon ampunan kepada Allah SWT. Terus-menerus meminta ampunan kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad memberikan pesan tentang khasiat beristighfar. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda:
( مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ )
"Siapa yang membiasakan diri memohon ampunan (beristighfar), niscaya Allah SWT memberi jalan keluar untuknya atas semua kesulitan, kelapangan atas semua keresahan, dan memberi rezeki-Nya dari tempat yang tidak diduga-duga." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam Al Musnad, At Thabrani dalam Al Mu'jam Al Awsath, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro, dan selainnya)
Keempat, bertawakal kepada Allah SWT atas segala urusan dan keadaan yang sedang dialami. Dala hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA, dikatakan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
Diriwayatkan dari Abu Tamim Al Jaisyani, dia mendengar Umar RA berkata bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yang pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang." (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi dan Ahmad)
Kelima, ialah menjaga ikatan tali silaturahmi. Poin kelima ini sering kali diabaikan karena mungkin terlalu sibuk bekerja. Namun, penekanan untuk menjaga silaturahmi bisa dilakukan melalui media apapun. Bisa dengan menelpon bertanya kabar, atau hal mudah lainnya.
Dalam hadits dikatakan sebagai berikut:
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ أََحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيّ
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin dilapangkan rizekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali kekerabatan." (HR. Bukhari)