10 Tahun Merajut Asa Menuju Kalteng Bermartabat

Pembangunan di Kalteng sejak 2016 hingga 2024 menunjukkan pencapaian positif.

dok Republika
Keberhasilan Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Prawoto memimpin Provinsi Kalimantan Tengah dalam sepuluh tahun terakhir telah dirasakan masyarakat.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Keberhasilan Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Prawoto memimpin Provinsi Kalimantan Tengah dalam sepuluh tahun terakhir telah dirasakan masyarakat. Sejumlah program strategis yang menjadi agenda prioritas pembangunan seperti bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan perekonomian melalui hilirisasi, satu per satu mulai terwujud.

Baca Juga


Kemajuan yang berhasil dicapai ini menjadikan provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) maka Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki peran strategis sebagai penyangga IKN.

"Oleh sebab itu sektor-sektor strategis yang ada harus kita optimalkan," kata Gubernur H Sugianto Sabran dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/8/2024).

Ia kemudian mencontohkan Food estate yang ada di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, saat ini telah mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjadi pemantik perekonomian baru bagi daerah sekitarnya. Menurut Gubernur, kelak food estate akan menjadi lumbung pangan nasional termasuk memasok kebutuhan pangan di IKN.

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas di Indonesia, atau setara dengan 1,5 kali luas Pulau Jawa. Dengan cakupan wilayahnya yang begitu luas, maka pemerataan pembangunan tentu tidak semudah di Pulau Jawa.

Gubernur dan istri Ivo Sugianto Sabran sedang menggendong bayi. - (dok Republika)

Daerah yang begitu luas di Kalteng dengan karakteristik geografis yang berjauhan jarak antarkabupaten dan kota, tentu harus ditangani dengan perencanaan yang matang serta inovasi yang mampu menjawab tantangan tersebut

Namun harus diakui bahwa pembangunan di Kalteng sejak 2016 hingga 2024 menunjukkan pencapaian positif. Salah satunya dibidang ekonomi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 telah menyentuh Rp 8,79 triliun lebih atau naik dua kali lipat dibanding awal tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 3,43 triliun. Peningkatan ini juga berdampak pada gini ratio provinsi ini yang masuk 10 besar nasional.

Kalteng memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Namun kekayaan itu menurut Gubernur, tak ada artinya bila tidak mampu dikelola dengan optimal, yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatnya APBD. Dengan APBD yang meningkat signifikan saat ini, pemerintah daerah akan mampu melaksanakan program-program strategis, khususnya program yang langsung dirasakan masyarakat.

Diakuinya, dengan optimalisasi PAD dan APBD pembangunan Kalteng mengalami peningkatan. "Untuk memajukan pembangunan Kalteng, tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, perlu ada kerja sama dan sinergi yang baik lintas sektor. Saya yakin, kalau kita kompak, bekerja bareng-bareng, Insya Allah, kita akan mampu membangun Kalteng yang maju dan bermartabat," imbuhnya.

Inflasi terendah

Berdasarkan data BPS Kalimantan Tengahmtm) atau 2,99 persen (year on year/yoy) relatif terkendali dan lebih rendah dari tingkat nasional sebesar 3,00 persen yoy. Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi mtm April 2024 antara lain daging ayam ras, angkutan udara, tomat, bawang merah, dan emas yang dipicu oleh karena kenaikan harga emas dunia.

Inflasi di Kalteng pernah menduduki 3 besar tertinggi nasional namun dengan berbagai upaya dan terobosan akhirnya provinsi ini termasuk 10 daerah dengan inflasi terendah nasional. "Program pasar murah, pasar penyeimbang, Bansos, gerakan pemanfaatan pekarangan, program menanam sejuta lombok, sangat berdampak besar terhadap keberhasilan dalam pengendalian inflasi daerah," papar Sugianto.

Pertumbuhan ekonomi yang terus membaik berdampak pada tingkat pengangguran terbuka di Kalteng yang terus menurun. Pada 2023 tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,10 persen, lebih rendah dari angka nasional 5,32 persen.

Sementara angka kemiskinan 2023 masuk 5 besar terendah nasional, yaitu sebesar 5,11 persen. Kemudian untuk Indeks pembangunan manusia (IPM) juga terus membaik, dimana pada 2016 sebesar 69,13 dan pada 2023 berhasil didorong hingga 73,73.

Keberhasilan Sugianto Sabran dan Edy Prawoto juga dapat dilihat pada sektor pertanian yang tumbuh positif. Capaian tersebut juga dapat disaksikan dari inflasi Kalteng yang terkendali dan lebih rendah dari inflasi nasional. "Program nasional food estate terus diupayakan untuk mendukung pertumbuhan indeks pertanaman (IP) dan ekonomi petani. Kondisi ini bisa dilihat dari peningkatan nilai tukar petani (NTP) dari tahun ke tahun," jelas Gubernur.

Salah satu Upaya yang dilakukan adalah memprogramkan pengembangan beras pera varietas PB-42 dan varietas lokal Siam Epang untuk meningkatkan produksi padi. Disamping itu, pengembangan komoditas jagung terus digalakkan sejalan program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton per hari di Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur.

 

Lahan rawa

Optimasi lahan rawa (Opla) dan pompanisasi juga menjadi salah keberhasilan sektor pertanian di wilayah tersebut. Bahkan kemajuan optimasi lahan di Kalteng merupakan yang terbaik se-Indonesia. Setidaknya ada 81.000 hektare lahan dimana bantuan pemerintah ini merupakan terbesar kedua se-Indonesia.

Melalui program ini Kalteng diharapkan dapat membangun klaster sebagai lumbung pangan Indonesia.

Sejalan dengan itu, guna mendukung keberhasilan sektor pertanian, Pemprov bekerja sama dengan Bank Kalteng meluncurkan program Kartu Tani Berkah pada 2024. Program untuk meningkatkan produktivitas pertanian membantu petani dengan uang Rp 500.000 yang bisa dipakai untuk membeli sarana dan produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan kapur.

Sektor strategis lainnya yang juga menjadi fokus Gubernur adalah Kesehatan. Upaya yang dilakukan yakni mendorong pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah membangun RSUD Kelas B di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan.

Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan juga dilakukan misalnya dalam kasus operasi bedah jantung dilaksanakan kerja sama antara RSUD dr Doris Sylvanus dengan RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Rencananya RSUD dr. Doris Sylvanus akan direlokasi ke tempat yang lebih memadai dan modern bahkan tahapan pembangunannya sudah dimulai dengan telah dilaksanakan peletakan batu pertama.

Masalah tingginya angka stunting yang menjadi perhatian pemerintah pusat, juga terus diupayakan penurunannya oleh pemerintah daerah Kalteng. Menurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalteng, Ivo Sugianto Sabran angka prevalensi stunting di wilayahnya dari tahun ke tahun terus menurun.

Mengutip data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) lanjut Ivo, stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada 2023 menurun 3,4 persen menjadi 23,5 persen atau melampaui rata-rata nasional yang hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen menjadi 21,5 persen. Angka penurunan itu telah terjadi sejak 2020. Sedang menurut hasil survei SSGI, stunting di 2020 berada di angka 32,30 persen. Jumlah tersebut mengalami menurun pada 2021 menjadi 27,40 persen dan di 2022 menurun menjadi 26,90 persen.

Pencapaian tersebut menurut Ivo tidak lepas dari sinergitas dan komitmen bersama antara pemerintah provinsi Kalimantan Tengah dan kabupaten serta kota. Meskipun sudah ada Tim Percepatan Penurunan Stunting, namun masalah stunting adalah menjadi urusan bersama, dibutuhkan kolaborasi antarstakeholeder.

"Organisasi-organisasi mitra pemerintah seperti PKK dan Dharma Wanita, telah memberikan kontribusi besar dalam penurunan stunting di Kalimantan Tengah," ungkap Ivo.

SDM berkualitas

Salah satu cita-cita Sugianto Sabran dalam membawa kemajuan di wilayah Bumi Tambun Bungai adalah menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas unggul dan kompetitif. Oleh sebab itu ia berharap setiap generasi muda Kalimantan Tengah harus berkesempatan mengenyam pendidikan berkualitas sampai ke perguruan tinggi sehingga mereka menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta memiliki karakter dan akhlak perilaku yang baik.

"Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen untuk meningkatkan sarana prasarana sekolah, kapasitas guru, dan juga beasiswa," tuturnya.

Guna mendukung SDM berkualitas unggul dan kompetitif, Pemprov Kalteng telah meluncurkan program Tabungan Berkah (TABE) bagi mahasiswa. Program ini diluncurkan dalam rangka membantu meringankan beban mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Adapun bantuan yang diberikan senilai Rp. 7,5 juta per mahasiswa dan saat ini sudah puluhan ribu mahasiswa di kalteng telah menerima manfaat dari program tersebut.

Perhatian juga diberikan kepada para guru atau pendidik melalui program seribu rumah untuk guru dengan uang muka nol persen. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kelayakan dan kesejahteraan bagi para guru dan pengajar di Kalteng, khususnya bagi guru yang belum memiliki rumah atau tempat tinggal yang layak atau tetap.

"Saya meyakini bahwa, kemiskinan sangat dekat sekali dengan kebodohan, sektor yang sangat penting dalam mengangkat derajat hidup masyarakat adalah melalui pendidikan. Dengan pendidikan yang memadai, akan membuka wawasan menjadi hamparan yang luas dalam menghadapi kehidupan yang makin kompetitif saat ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler