Anies Batal Dideklarasikan PDIP, Megawati: Gak Nurut, Out!

Anies batal dideklarasikan PDIP, hanya Airin dan Andika.

Republika.co.id
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP tidak jadi mengumumkan pasangan yang diusung untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Semula, kabarnya PDIP akan mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Anies Rasyid Baswedan-Rano Karno. Namun, usai pidato Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, nama Anies-Rano tidak dideklarasikan.

Baca Juga


PDIP hanya mengumumkan deklarasi pasangan cagub dan cawagub Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan pasangan cagub dan cawagub Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Pun sejumlah nama calon bupati dan wali kota yang diusung PDIP ikut diumumkan.

Di tengah spekulasi batalnya Anies dideklarasikan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sentilan khusus. Dia meminta calon yang tidak menurut dengan kebijakan PDIP lebih baik keluar.

"Ini semuanya saya ajarin, itu siapa yang gak mau nurut, out gitu aja. Saya pusing, karena maunya, mau ikut di PDI Perjuangan atau mau dompleng aja," ujar Megawati di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

Ketua Dewan Pengarah BPIP tersebut tidak mau jika ada calon yang hanya menjadikan PDIP sebagai alat untuk mendompleng kepentingannya. "Saya gak mau lagi, ya kalau konsisten saja, kalau mau jadi masuk PDI Perjuangan ya jadi dengan namanya lahir batin itu ya rohnya ya roh PDI Perjuangan," ucap Megawati.

Baca: Pangdam Brawijaya Ingatkan Netralitas TNI Sambut Pilkada 2024

Pilgub lebih kompetitif...

Sebelumnya, Anggota Fraksi PKS DPR Mardani Ali Sera menilai majunya, Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 yang akan diusung PDIP membuat pertarungan akan menjadi lebih kompetitif. "Semua punya hak. Kian kompetitif kian baik bagi warga," kata Mardani di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Menurut Mardani, situasi tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat. Pasalnya, pemilih memiliki banyak pilihan orang berkualitas untuk dipilih menjadi gubernur. Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa menilai secara objektif visi-misi pasangan calon mana yang dianggap paling tepat untuk memajukan Jakarta.

Saat ditanya apakah majunya Anies akan menyulitkan pasangan M Ridwan Kamil-Suswono, Mardani menanggapi dengan jawaban normatif. "Kita lihat siapa saja yang mendaftar," kata Mardani.

Mardani juga memastikan hubungan PKS dengan Anies tetap terjalin dengan baik, walaupun saat ini sudah berbeda haluan politik. "Mas Anies sahabat PKS di mana pun berada," kata Mardani.

Sebelumnya, perjalanan Anies bersama dengan PKS sudah terjalin ketika ia diusung menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2017. Kerja sama politik antara keduanya tetap berlanjut kala Anies maju menjadi calon presiden RI pada Pilpres 2024.

Beberapa partai pun juga mengikuti jejak PKS dalam mendukung Anies pada pilpres itu, yakni Partai Nasdem dan PKB. Setelah pasangan Anies-Abdul Muhaimin Iskandar kandas pada Pilpres 2024, Anies pun berupaya kembali maju lagi pada Pilgub Jakarta 2024.

Namun demikian, PKS sudah berbeda sikap politik dan memilih meninggalkan Anies untuk masuk dalam koalisi besar pemerintah. Langkah PKS juga diikuti oleh Partai Nasdem dan PKB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler