Nabi SAW Nubuatkan 6 Hal, 5 Terjadi dan 1 Belum yaitu Perang dengan Eropa, Maksudnya?
Nubuat termasuk salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya, pernah menubuatkan enam tanda kiamat kecil. Lima di antaranya telah terjadi sedangkan satu darinya, belum terjadi.
عن عوف بن مالك قال: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ: اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَة. مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنْ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَة،ً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Dari Auf bin Malik RA, dia berkata, "Aku menemui Nabi SAW ketika terjadi perang Tabuk saat Beliau sedang berada di tenda terbuat dari kulit yang disamak. Beliau bersabda: "Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari kiamat (yaitu) kematianku, dibebaskannya Baitul Maqdis, kematian yang menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing sehingga mati seketika, melimpahnya harta hingga ada seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satupun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya, dan perjanjian antara kalian dan bangsa Bani Al Ashfar (Eropa) lalu mereka mengkhiyanati perjanjian kemudian mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera (panji-panji) perang yang pada setiap bendera terdiri dari dua belas ribu personel". (HR Bukhari 2940, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dari lima perkara yang sudah terjadi tersebut ialah yang pertama, wafatnya Rasulullah SAW. Beliau wafat pada Senin, 12 Rabiul Awal 11 Hijriyah atau bertepatan dengan 8 Juni 632 Masehi
Kedua, penaklukan Yerusalem. Peristiwa Ini terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA pada tahun keenam belas Hijrah Nabi SAW sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama sirah . Umar turut serta dalam penaklukan ini dan membangun masjid dengan di kiblat Baitul Maqdis.
Diriwayatkan Imam Ahmad dan diamini Ahmad Syakir dari jalur Ubaid bin Adam, dia berkata, “Aku mendengar Umar bin Khattab berkata kepada Ka'b al-Ahbar. “Menurutmu di mana aku harus sholat?” Ka’ab menjawab, “Jika engkau mengikutiku, aku memilih sholat di belakang Kubah Shakrakh (dome of the rock) agar Yerusalem kelihatan seluruhnya di depanmu.”
Umar berkata, “Tidak, aku akan menyerupai Yahudi (kalau seperti itu), tetapi aku akan shalat di tempat Rasulullah SAW.” Maka Umar maju ke arah kiblat dan sholat, kemudian ia datang dan membentangkan jubahnya, lalu menyapu dengan jubahnya, dan orang-orang pun menyapu.”
BACA JUGA: Nubuat Masa Depan Rasulullah SAW Terbukti, 3 Fenomena Umat Akhir Zaman Ini Terjadi
Ketiga, banyaknya kematian. Makna dari wa’aqashul ghnam adalah. Penyakit yang menyebabkan hewan mengeluarkan sesuatu dari hidungnya dan mati secara tiba-tiba. Abu Ubaydah berkata, "Dari sinilah kata iq’ash itu dimaksudkan, yaitu membunuh di tempatnya."
Ibnu Hajar berkata, “Ada yang mengatakan bahwa tanda ini turun ketika terjadi wabah penyakit di Emaus pada masa kekhalifahan Umar, yaitu setelah penaklukan Baitul Maqdis.”
Syekh Yusuf mengatakan...
Syekh Yusuf al-Wabel mengatakan dalam bukunya Asyrath as-Sa’ah, pada tahun ke-18 Hijrah, menurut pendapat umum, terjadi wabah penyakit di kota Amwas, kemudian menyebar ke negeri Syam, membunuh banyak sahabat -semoga Allah meridhai mereka- dan yang lainnya. Dikatakan bahwa dua puluh lima ribu kaum Muslimin meninggal dunia dalam wabah tersebut, dan Abu Ubaidah Amer bin al-Jarrah RA.
Keempat, berlimpahnya harta hingga seseorang diberi seratus dinar, namun ia tetap tidak puas.
Hal ini pernah terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz, dimana harta berlimpah pada masa pemerintahannya, sampai-sampai seseorang menawarkan harta tersebut untuk disedekahkan dan tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.
Demikian pula harta akan berlimpah pada akhir zaman hingga seseorang menawarkan hartanya dan orang yang diberi harta tersebut berkata, 'Saya tidak tertarik dengan harta tersebut'. Dan itu terjadi ketika munculnya Imam Al-Mahdi dan turunnya Nabi Isa.
Dalam Shahih Muslim dari Al-Nawas bin Samaan, ia berkata, "Kemudian dikatakan kepada bumi, “Tumbuhkanlah kurma-kurmamu dan kembalikanlah keberkahannya.”
Pada hari itu, segerombolan orang makan dari buah delima dan berteduh dengan kulitnya, dan air susunya diberkahi para rasul, sehingga seekor domba dari unta yang mendekati kelahirannya dapat mencukupi sekelompok orang, dan yang dimaksud kata al-fiam, adalah sekelompok orang yang banyak, satu hidangan dari sapi cukup dari pahanya saja, yaitu sekelompok kerabat cukup disini bawah perut, dan bagian perut di bawah kabilah, dan seekor domba dapat mencukupi penghuni rumah.
Kelima, huru-hara yang tidak akan meninggalkan rumah orang Arab tanpa memasukinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Al-Fath, Hasutan yang dimaksud dimulai dengan terbunuhnya Utsman, dan hasutan terus berlanjut setelahnya.
Keenam, gencatan senjata antara kalian dengan Bani Asfar, mereka akan mengkhianati kalian dan mendatangi kalian dengan delapan puluh sasaran dengan dua belas ribu orang di bawah setiap sasaran, hal ini belum pernah terjadi.
Bahkan sekelompok ulama menyatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi pada masa mereka, di antaranya Ibnu Hajar dan Ibnu al-Munir.
BACA JUGA: Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Paling Religius Versi Pew Research, Ini Alasannya
Dan beliau berkata, “Adapun kisah bangsa Romawi, maka hal itu belum pernah terjadi dan kita tidak pernah mendengar bahwa mereka akan menyerbu negeri dengan jumlah sebanyak itu.”
Ini adalah perkara yang belum terjadi, dan ini adalah tanda dan peringatan, karena ini menunjukkan bahwa kemenangan akan diraih oleh kaum mukminin, meskipun jumlah pasukannya banyak, dan ini adalah tanda bahwa jumlah pasukan kaum Muslimin akan berlipat-lipat ganda.
Nubuat-nubuat Nabi Muhammad SAW tentang masa depan dalam berbagai situasi merupakan bukti yang paling meyakinkan akan kenabiannya, karena beliau adalah satu-satunya orang yang dipilih Allah Ta'ala dari seluruh ciptaan-Nya untuk mendapatkan akses kepada hal-hal gaib, dan Allah membukakan cakrawala gaib kepadanya dengan cara yang sangat akurat.
قُلْ لا أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوحَى إِلَيَّ
“Katakanlah: ‘Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa aku mempunyai perbendaharaan Allah, dan tidak (pula) mengetahui hal-hal yang ghaib, dan tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat, tetapi aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.’ (QS Al-Anam: 6).
Hanya Pencipta waktu yang mampu menembus batas-batas waktu dan mengetahui hal-hal yang gaib, karena hanya Dia yang menguasai masa lalu yang terlupakan dan kunci-kunci gaib yang tersembunyi.
Para peramal dan orang-orang lain yang mengklaim terhubung antara dunia duniawi dan dunia roh mengucapkan kata-kata dan ungkapan dengan interpretasi yang tak terhitung jumlahnya, dan dari interpretasi-interpretasi ini diperoleh apa yang mereka klaim sebagai yang paling akurat, tetapi setelah mengetahui kebenarannya, dan seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya menipu orang lain, tetapi tebakan mereka sering kali lebih banyak yang salah daripada yang benar.
Adapun untuk meramalkan rincian masa depan tanpa sedikitpun kesalahan, itu adalah hak Sang Maha Tahu gaib, hanya Dia yang mempunyai memberikan anuegarah penglihatan alam gaib.
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً. إِلاَّ مَنْ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ...
“Dia mengetahui alam gaib, maka Dia tidak memperlihatkan yang gaib kepada seorang pun (26) kecuali kepada orang-orang yang Dia pilih dari para rasul...” (QS Jin 72: 26-27).
يقول القاضي عياض (تُوفي 1149) و الأحاديث في هذا الباب بحر لا يدرك قعره، ولا ينزف غمره. وهذه المعجزة من جملة معجزاته المعلومة على القطع الواصل إلينا خبرها على التواتر، لكثرة رواتها، واتفاق معانيها على الاطلاع على الغيب"
Al-Qadi Ayyad (w 1149) berkata, “Hadits-hadits dalam bagian ini adalah lautan yang dasarnya tidak dapat diketahui dan kedalamannya tidak dapat dihabiskan. Mukjizat ini merupakan salah satu mukjizatnya yang dikenal, yang beritanya sampai kepada kita secara mutawatir (kuat), karena banyaknya perawi dan kesepakatan makna mereka tentang ilmu gaib.”