Kunjungi Indonesia, Paus Fransiskus Gunakan Pesawat Ramah Lingkungan
Pesawat yang digunakan Paus menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat yang digunakan Paus Fransiskus dalam perjalanannya ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, merupakan pesawat ramah lingkungan. Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) siang.
Paus Fransiskus menggunakan maskapai ITA Airways dengan pesawat Airbus A330neo. ITA Airways mengatakan, Paus Fransiskus terbang dengan dampak lingkungan nol dalam emisi CO2 yang terkait dengan konsumsi bahan bakar pesawat.
Dikutip dari situs resmi ITA Airways, Selasa (3/9/2024), perjalanan Paus Fransiskus dengan maskapainya efisien dan teruji ramah lingkungan. Mulai dari perencanaan rute, penanganan bandara, manuver naik dan turun pesawat, optimalisasi perjalanan, hingga intervensi pada pesawat dilakukan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar sebanyak mungkin.
ITA mengatakan penerbangan Paus Fransiskus menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF). Saat ini SAF hanya menyumbang 0,5 persen dari pasokan bahan bakar penerbangan.
SAF merupakan campuran bahan bakar tradisional dengan kandungan biologis seperti minyak goreng bekas dan yang diregenerasi, bahan biologis tanpa persaingan dengan rantai makanan atau menimbulkan kerusakan keanekaragaman hayati. SAF memberikan kontribusi hingga pengurangan emisi CO2 sebesar 80 persen.
ITF mengatakan penerbangan Paus juga mengompensasi penuh atas emisi yang tidak dapat dihilangkan yang berasal dari konsumsi bahan bakar dengan pembelian kredit karbon melalui partisipasi dalam proyek pengurangan CO2 (Gold Standard certificate).
Sertifikat itu dipilih berdasarkan dua kriteria, yaitu tujuan di komunitas lokal dan berlokasi di salah satu negara yang diterbangi oleh ITA Airways.
Pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemdian pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Indonesia menjadi negara pertama yang didatangi Paus dalam rangkaian perjalanan ke Asia Pasifik. Tepatnya dari tanggal 3-6 September 2024.
Sesudah itu ke Paus menuju Port Moresby (Papua Nugini) dan Vanimo dari tanggal 6-9 September 2024. Berlanjut ke Dili (Timor Leste) dari 9-11 September 2024, dan Singapura dari 11 hingga 13 September 2024.