Viral Ceramah Habib Rizieq Shihab Haramkan Ganggu Misa yang Dipimpin Paus
Habib Rizieq meminta umat Islam juga tak menghadiri misa umat Katolik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September telah berakhir. Umat Katolik pun bisa menyelenggarakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/9/2024) dengan lancar. Puluhan ribu umat Katolik tampak menghadiri misa yang berlangsung khidmat tersebut.
Menyikapi penyelenggaraan misa akbar umat Katolik dan kunjungan Paus Fransiskus, pendiri Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengungkapkan, umat Islam harus bertoleransi dengan adanya kunjungan pimpinan tertinggi umat Katolik tersebut. Termasuk, misa akbar yang dilaksanakan di SU GBK, Jakarta.
“Umat Islam tidak boleh mengganggu. Haram umat Islam mengganggu. Itu toleransi ya ikhwah,”ujar Habib Rizieq lewat video yang beredar di X.
Meski demikian, Habib Rizieq meminta agar umat Islam tidak menghadiri acara misa yang merupakan peribadatan umat Katolik. Dia mengatakan, hal tersebut menjadi bentuk prinsip lakum diinukum waliyadin atau “Bagimu agamamu bagiku agamaku.”
“Lagipula kalau umat Islam kesana mau ngapain. Jangan-jangan nanti umat Katolik tersinggung mau ngapain kalian datang kemari. Jangan-jangan mau mata-matain kita,”kata dia.
Paus bertolak ke Papua Nugini..
Kunjungan apostolik dan kenegaraan Paus Fransiskus di Indonesia berakhir Jumat (6/8/2024) hari ini. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dipanggil Gus Men mengungkap ada tiga pesan Paus Fransiskus untuk bangsa Indonesia.
“Ada tiga pesan pokok yang juga disampaikan Paus Fransiskus. Pertama, keragaman di Indonesia merupakan kekuatan dan harus dipelihara dan menjadi blessing atau anugerah bagi bangsa Indonesia ini,” ujar Gus Men usai mengantar keberangkatan Paus Fransiskus menuju Papua Nugini di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). .
Kedua, Paus Fransiskus juga berpesan agar senantiasa mengedepankan dialog untuk mengatasi setiap perbedaan dan perselisihan. “Kemudian, menjaga lingkungan agar tetap hijau, karena itu menjadi milik atau hak generasi-generasi yang akan datang,” ucap dia.
Menurut Gus Men, tiga pesan ini sejalan dengan pesan yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Ada kesamaan pesan antara Presiden Joko Widodo dengan Paus Fransiskus yang disampaikan beliau hari ini. Dan saya kira ini menjadi pesan yang penting untuk kita,” kata Gus Men.
Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia, menuju Port Moresby, Papua Nugini. Turut mengantar keberangkatan Paus Fransiskus, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin, Staf Ahli Menteri Agama Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, dan Dirjen Bimas Katolik Suparman.
Selama tiga hari, sejak tanggal 3 September 2024, Paus Fransiskus telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi, berkunjung ke Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, hingga melakukan Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Gus Men yang selama kunjungan apostolik Paus Fransiskus bertugas sebagai Menteri Pendamping mengaku amat terkesan dengan kedatangan pemimpin nomor satu umat Katolik ini. “Saya excited. Saya bertemu beliau sudah tiga kali. Untuk mengingatkan beliau bahwa undangan Presiden Jokowi masih berlaku,” jelas Gus Men.
“Tiga kali saya datang ke Vatikan bertemu langsung dengan beliau. Beliau menyanggupi dan kita tahu tiga hari belakangan ini beliau memenuhi janjinya dan kita semua senang,” ujar Gus Men.