Sholat Tepat Waktu di Masjid Juga Termasuk 7 Golongan yang Dinaungi Allah SWT?
Sholat tepat waktu mempunyai sejumlah keutamaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Allah SWT akan memberikan naungan kepada tujuh golongan kelak di hari kiamat ketika tidak ada naungan sama sekali, kecuali dari-Nya. Siapakah mereka?
Rasulullah SAW mengungkapnnya dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ulama Al-Azhar Mesir, Syekh Yusri Jabir mengatakan bahwa tujuh orang yang akan diliputi bayangan Arsy Allah SWT kelak pada Hari Penghakiman termasuk imam yang adil dan pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Tuhannya. Dia menekankan dua contoh ini mencerminkan dua nilai besar yaitu keadilan dan dedikasi untuk beribadah.
Dikutip dari Masrawy, Selasa (10/9/2024), ulama Azhari ini merujuk pada konsep “orang yang hatinya terikat dengan masjid”, menjelaskan bahwa masjid dalam konteks ini tidak hanya mencakup tempat di mana kita salat, tetapi juga sujud dan ibadah secara umum.
“Hatinya terikat dengan masjid” berarti bahwa orang tersebut sangat ingin melaksanakan sholat pada waktu dan tempatnya, dan ini membuatnya layak untuk masuk ke dalam bayang-bayang Arsy Allah SWT di Hari Kiamat, dengan menunjukkan bahwa sifat-sifat ini termasuk memperhatikan waktu dan tempat dan melaksanakan sholat tanpa menunda-nunda.
Dia menunjukkan bahwa kualitas-kualitas ini diwujudkan dalam banyak Muslim, terutama muazin yang menyambut waktu sholat, mengumandangkan adzan di masjid-masjid dan mendirikan sholat sebelum dilaksanakan, menjelaskan bahwa orang-orang ini menunjukkan komitmen mereka pada tiga kualitas ini, yang membuat mereka termasuk di antara orang-orang yang paling 'panjang leher'nya pada Hari Kiamat.
BACA JUGA: Heboh Kumpul Kebo di Mesir Dihalalkan Merujuk Abu Hanifah, Ini 7 Peringatan Al-Azhar
Dia menambahkan bahwa sifat-sifat ini juga tampak pada para imam yang memimpin orang-orang di masjid-masjid, dan juga pada orang-orang biasa yang mengatur waktu mereka sehingga mereka tertarik untuk sholat tepat waktu, dengan menjelaskan, “Jika seseorang mengetahui bahwa waktu istirahatnya di tempat kerja bertepatan dengan adzan zuhur, ia menyisihkan waktu untuk melaksanakan sholat, dan jika dia pulang ke rumah dan mendapati waktu satu jam sebelum adzan zhuhur, dia berganti baju dan mandi, lalu pergi ke masjid untuk sholat.”
Tegak...
Tegak
Islam akan tegak ketika nilai-nilai ajarannya terimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keislaman seseorang akan kuat berdiri ketika Islam tidak hanya diyakini melainkan juga dipraktikkan, termasuk ajaran sholat.
Hal tersebut terjadi karena ibadah sholat mendorong pelaksananya untuk senantiasa ingat kepada Allah SWT. Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي ''Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.'' (QS Thaahaa [20]: 14).
Lebih lanjut, betapa penting pengaruh sholat dalam kehidupan manusia sebagaimana penjelasan Rasulullah SAW:
أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِننْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
"Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seorang hamba nanti pada hari kiamat ialah sholat. Apabila sholatnya baik (lengkap) maka baiklah seluruh amalnya yang lain dan jika sholatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lain.'' (HR Thabrani).
Di sinilah terdapat hikmah agung, yaitu ketika sholat wajib disyariatkan lima kali dalam satu hari. Ketika seseorang melaksanakan sholat dengan baik, kehidupannya sepanjang hari akan selalu berada dalam koridor Islam.
BACA JUGA: Lantas Benarkah Imam Abu Hanifah Halalkan Kumpul Kebo Seperti yang Heboh di Mesir?
Sholat yang dilakukan dengan baik akan meninggalkan bekas yang baik pula. Allah SWT berfirman:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alquran dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS al-Ankabut [29]: 45).
Ayat Alquran di atas menunjukkan pelaksanaan ibadah sholat memiliki efek positif pada tingkah laku pelaksananya. Secara langsung, seseorang yang melaksanakan sholat dengan baik akan senantiasa terkontrol dan terjaga perilakunya.
Serta, terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kebajikan yang diajarkan Islam. Nabi Muhammad SAW berpesan dalam salah satu haditsnya yang lain tentang urgensi sholat dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
الصلاة عماد الدين فمن اقامها فقد اقام الدين ومن هدمها فقد هدم الدين "Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama. Dan, barang siapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama.'' (HR Baihaqi).
Sebagaimana sebuah bangunan, Islam pun akan mudah goyah dan runtuh bila berdiri tanpa tiang, yaitu ibadah sholat.