Mobil Bensin Semakin tak Diminati, Honda Kurangi Karyawan di Pabrik Mobilnya di China

Ini merupakan perusahaan patungan kedua Honda di China.

China Daily
Seorang pria memeriksa sedan Honda Civic di acara promosi barang lama untuk barang baru di Handan, provinsi Hebei, pada bulan April.
Red: Firkah fansuri

REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU -- Honda Motor akan mengurangi staf di perusahaan patungannya di China dengan Dongfeng Motor Group. Nikkei mendapat informasi pada Senin (9/9/2024), perusahaan patungan kedua produsen mobil Jepang di China itu melakukan pemutusan hubungan kerja karena konsumen negara itu beralih dari mobil bermesin bensin

Baca Juga


Dongfeng Honda Automobile pada akhir Agustus mulai menawarkan karyawannya untuk pensiun dini. Upaya tawaran itu akan berakhir bulan ini.

Jumlah karyawan yang terkena dampak belum diungkapkan. Kepergian sukarela berlaku untuk pekerja produksi di tiga pabrik yang terutama memproduksi kendaraan bertenaga bensin.

Salah satu dari tiga pabrik menghentikan operasi mulai November, Honda telah mengumumkan sebelumnya. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 240.000 unit.

Langkah ini menyusul pengurangan staf pada bulan Mei di GAC Honda Automobile, sebuah usaha patungan dengan produsen mobil milik negara GAC ​​Group. Sekitar 1.700 orang, atau 14 persen dari jumlah karyawan, setuju untuk pensiun dini.

Honda telah berencana untuk mengurangi tenaga kerja di operasinya di China sekitar 3.000 orang selama tahun fiskal berjalan yang berakhir pada bulan Maret. Jumlah tersebut termasuk PHK sukarela di GAC Honda dan pengurangan alami.

Namun, pemotongan staf Dongfeng Honda tidak termasuk dalam rencana pengurangan jumlah karyawan. Ini menunjukkan bahwa pengurangan pekerjaan Honda di Tiongkok bisa lebih luas.

Honda berupaya untuk mengatur ulang kapasitas produksinya untuk mobil berbahan bakar bensin dan memperluas produksi kendaraan listrik, yang permintaannya meningkat di Tiongkok. Dongfeng Honda dan GAC Honda diharapkan untuk mulai mengoperasikan pabrik EV khusus mereka masing-masing pada bulan September dan November.

Meskipun permintaan untuk kendaraan listrik dan kendaraan energi baru lainnya meningkat di pasar China, produsen mobil Jepang hanya menawarkan sedikit mobil seperti itu, yang menyebabkan penjualan lesu. Volume penjualan Honda di China pada bulan Agustus turun 44 persen dalam setahun, penurunan selama tujuh bulan berturut-turut.

sumber : Nikkei Asia
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler