Pemeluk Islam di Hari Pertama Dimulainya Dakwah Nabi Muhammad SAW

Pada mulanya, Nabi Muhammad SAW menampakkan Islam hanya kepada orang yang dekat.

Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun ini jatuh pada tanggal 16 September 2024. Teringat perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi semesta alam.

Baca Juga


Pada mulanya, Nabi Muhammad SAW menampakkan Islam hanya kepada orang yang paling dekat dengan beliau, anggota keluarganya dan sahabat-sahabat karib beliau. Nabi Muhammad SAW menyeru mereka kepada Islam, juga menyeru siapapun yang dirasa memiliki kebaikan, yang sudah beliau kenal secara baik dan mereka pun mengenal beliau secara baik, yaitu mereka yang memang diketahui mencintai kebaikan dan kebenaran, mengenal kejujuran dan kelurusan beliau.

Maka mereka yang diseru Nabi Muhammad SAW langsung memenuhi seruan beliau, karena mereka sama sekali tidak menyangsikan keagungan diri beliau dan kejujuran pengabaran yang beliau sampaikan, dikutip dari Sirah Nabawiyah yang ditulis Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.

Dalam Tarikh Islam, mereka dikenal dengan sebutan As-Sabiqunal-Awwalun (yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam). Mereka adalah istri beliau yakni Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, pembantu beliau yakni Zaid bin Haritsah bin Syurahbil Al-Kalby, anak paman beliau yakni Ali bin Abu Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau dan sahabat karib beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka ini masuk Islam pada hari pertama dimulainya dakwah.

Abu Bakar sangat bersemangat dalam berdakwah kepada Islam. Dia adalah seorang laki-laki yang lemah lembut, pengasih dan ramah, memiliki akhlak yang mulia dan terkenal. Kaumnya suka mendatangi Abu Bakar dan menyenanginya, karena dia dikenal sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan sukses dalam berdagang serta baik pergaulannya dengan orang lain. 

Maka Abu Bakar menyeru orang-orang dari kaumnya yang biasa duduk-duduk bersamanya dan yang dapat dipercayainya. Berkat seruannya, ada beberapa orang yang masuk Islam, yaitu Utsman bin Affan Al-Umawi, Az-Zubair bin Al-Awwan Al-Asadi, Abdurrahman bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqash Az-Zuhriyah dan Thalhah bin Ubaidillah At-Taimi.

Kawanan lain yang juga lebih dahulu masuk Islam adalah Bilal bin Rabbah Al-Habsyi, kemudian disusul kerpercayaan umat ini, Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah dari Bani Al-Harits bin Fihr, Abu Salamah bin Abdul Asad, Al-Arqam bin Abil-Arqam Al-Makhzumi, Utsman bin Mazh'un dan kedua saudaranya, Qudamah dan Abdullah, Ubaidah bin Al-Harits bin Al-Muththalib bin Abdi Manaf, Sa'id bin Zaid Al-Adawi dan istrinya, Al-Khaththab, Khabbab bin Al-Aratt, Abdullah bin Mas'ud Al-Hudzali dan masih banyak lagi. Mereka ini juga disebut As-Sabiqunal-Awwalun, yang semuanya berasal dari kabilah Quraisy. Ibnu Hisyam menghitung jumlah mereka lebih dari empat puluh orang. Namun siapa-siapa yang selain disebutkan di atas perlu diteliti lagi.

Ibnu Ishaq berkata, "Setelah itu banyak orang yang masuk Islam baik laki-laki maupun wanita, sehingga nama Islam menyebar di seluruh Makkah dan banyak yang membicarakannya."

Mereka masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah SAW menemui mereka dan mengajarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi. Sebab, dakwah saat itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. 

Wahyu diturunkan sedikit demi sedikit lalu berhenti setelah turunnya awal Surat Al-Muddatstsir. Ayat-ayat dan potongan surat yang turun saat itu berupa ayat-ayat pendek, dengan penggalan-penggalan kata yang indah menawan dan sentuhan lembut, sesuai dengan iklim yang juga lembut pada saat itu, berisi sanjungan mensucikan jiwa dan celaan mengotorinya dengan keduaan, berisi ciri-ciri surga dan neraka, yang seakan keduanya tampak di depan mata, membawa orang-orang Mukmin ke dunia lain, tidak seperti dunia yang ada pada saat itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler