Bagaimana Nasib Eko, Wasit Laga Aceh Vs Sulteng di PON? Ini Kata Asprov PSSI Sumsel

Wasit Eko terkapar seusai terkena bogem pemain Sulteng yang merasa dicurangi.

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Wasit Eko Agus Sugiharto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Asosiasi Provinsi PSSI Sumatera Selatan menunggu kebijakan PSSI terkait insiden aksi pemukulan terhadap wasit asal Sumsel, Eko Agus Sugih Harto pada laga babak delapan besar antara Aceh melawan Sulteng pada ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Sekretaris Umum Asprov PSSI Sumsel Syahril Musa saat diwawancarai di Palembang, Senin (16/9/2024), mengatakan Asprov PSSI Sumsel itu menginduk ke PSSI pusat. maka, PSSI pusat yang menginvestigasi tentang insiden tersebut.

“Asprov ini menginduk ke PSSI pusat, karena hal ini skupnya nasional. Jadi persoalannya ada di tangan PSSI yang sekarang lagi investigasi tentang insiden tersebut,” kata Syahril.

Oleh karena itu, Asprov PSSI Sumsel menunggu hasil investigasi dan bagaimana keputusan dan petunjuk dari PSSI pusat. “Kami saat ini menunggu bagaimana keputusan dan petunjuknya,” kata Syahril.

Sebelumnya, Aceh dinyatakan menang walk over (WO) pada laga babak delapan besar di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024, setelah Sulteng menolak untuk bermain di perpanjangan waktu karena tidak terima dengan sejumlah keputusan wasit. Wasit Eko Agus Sugih Harto dinilai mengambil sejumlah keputusan kontroversial dengan puncaknya saat memberikan tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum laga usai yang membuat tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Keputusan wasit direspons seorang pemain Sulawesi Tengah dengan aksi pemukulan hingga wasit terkapar dan dilarikan dengan ambulans.

 

Komisi X DPR RI juga meminta PSSI dan pemangku kepentingan terkait melakukan investigasi khusus mengenai insiden pemukulan wasit pada laga sepak bola putra Aceh melawan Sulteng dalam PON Aceh-Sumatera Utara 2024. Investigasi juga diharapkan dapat mengungkap motif pemukulan wasit itu.

Baca Juga



"Kami mendesak ada investigasi khusus terkait insiden pemukulan wasit dalam pertandingan sepak bola yang mempertemukan kesebelasan NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) dan Sulteng," kata Huda dalam keterangannya yang diterima di Medan, Sumatera Utara, Senin (16/9/2024).

Huda lalu berharap pihak-pihak yang terbukti melanggar aturan pertandingan itu dijatuhi sanksi tegas. Investigasi, kata Huda menambahkan, juga penting dilakukan terkait kepemimpinan wasit di laga Aceh melawan Sulteng itu.

"Investigasi ini tidak hanya seputar pemukulan oleh pemain Sulteng kepada wasit, tetapi juga bisa mengungkap fakta dan motif kenapa pemukulan sampai terjadi," ucapnya.

Menurutnya, insiden tersebut menjadi bukti jika ekosistem sepak bola kita tidak sedang baik-baik saja. Bagi Huda, belum ada perbaikan signifikan terkait kualitas kompetisi termasuk kualitas pemain dan perangkat pertandingan.

"Kami berharap federasi serta stakeholder sepak bola segera berbenah. Percuma timnas kita melambung tinggi jika hal itu dibangun di atas fondasi yang keropos. Sebab, sudah pasti bangunan timnas kita akan mudah roboh jika sedikit saja terkena guncangan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua HQ Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON Aceh-Sumut 2024 Suwarno telah mengatakan bahwa pengusutan wasit kontroversial pada laga tim sepak bola Aceh melawan Sulawesi Tengah akan dilakukan oleh PSSI.

"Khusus evaluasi wasit ini berada di PSSI. Mereka akan melakukan evaluasi dari berbagai pihak termasuk evaluasi dari kegiatan PON. Kembali lagi yang memilih wasit yaitu TD yang merupakan representasi dari PSSI," ujar Suwarno dalam konferensi pers, Ahad (15/9/2024).


Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya telah mengecam keras kontroversi di laga sepak bola putra PON Aceh-Sumatera Utara 2024 yang melibatkan tim Aceh kontra Sulteng. PSSI menegaskan sanksi terberat mengancam pemain dan wasit yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!" tegas Erick dalam keterangan tertulisnya, Ahad.

Erick mengatakan, PSSI akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain bila terbukti mengatur hasil laga. Namun, Erick menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," kata Erick.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler