Rabithah Setop Jadikan Isu Nasab Prioritas

Semua pertanyaan soal isu nasab telah dijawab.

Republika.co.id
Guru Gembul (kiri) menghadiri diskusi yang diadakan Rabithah Alawiyah.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Rabithah Alawiyah mengungkapkan, telah membuat jawaban yang terarah dan terukur seputar isu yang berkaitan dengan permasalahan nasab Ba’alawi. Humas dan Media Rabithah Alawiyah Ustadz Muhammad bin Husein Al Habsyi menjelaskan, semua pertanyaan telah dijawab dari kaidah pencatatan nasab, tes DNA, tuduhan pemalsuan sejarah hingga bagaimana menyikapi perilaku oknum Alawiyyin yang menyimpang. Jawaban tersebut dimuat dalam akun resmi Rabithah Alawiyah dan channel Youtube Nabawi Tv.

Baca Juga


Ustadz Muhammad menjelaskan, pihaknya juga sudah mengundang pihak-pihak terkait untuk bisa berdiskusi dan duduk bersama terkait isu nasab. Seperti diketahui, Rabithah Alawiyah menyelenggarakan diskusi ilmiah tentang Keabsahan Nasab Ba’alawi di gedung Rabithah Alawiyah, Jalan Tb Simatupang, Jakarta, pada 7-8 September lalu. Diskusi tersebut menghadirkan berbagai pakar dari ahli nasab, sejarah, pakar DNA, ahli filologi, antropologi hingga kalangan cendikiawan dari pesantren.

Sayangnya, diskusi tersebut hanya dihadiri oleh mayoritas pihak pendukung keabsahan nasab Ba’alawi. Bagi mereka yang ada di kubu pengkritik nasab Ba’alawi, hanya ada Guru Gembul atau yang disebut memiliki nama asli Ja’far Rohadi, datang dalam sesi diskusi. Padahal, pihak Rabtihah sudah mengundang berbagai nama dari kubu yang kontra untuk menghadiri diskusi seperti KH Imaduddin Utsman, Prof Menachem Ali, Rhoma Irama hingga Mama Ghufron.

“Setelah semua langkah ini, saat ini kami menyampaikan isu nasab tidak lagi menjadi prioritas kami,”ujar Ustadz Muhammad dalam keterangannya lewat akun Instagram Rabithah Alawiyah, Ahad (15/9/2024).

Dia menjelaskan, saat ini, fokus Rabithah yakni membangun umat mengingat masih banyak permasalahan lain yang tidak kalah penting dibanding isu nasab. Dia pun mengajak elemen masyarakat untuk menciptakan kerukunan dan kesejukan.

“Masing-masing pihak untuk mawas diri dan mewaspadai, khawatir apabila isu ini ditunggangi oleh orang-orang yang ingin memecah belah anak bangsa,”ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler