Seantero Bumi akan Terguncang Hebat Saat Kiamat, Lebih Dahsyat dari Gempa Megathrust
Ayat ini menerangkan kiamat diawali dengan guncangan dahsyat yang menimpa bumi.
REPUBLIKA.CO.ID, Kondisi bumi saat kiamat benar-benar tak bisa terbayangkan. Alquran sudah menggambarkan hal mengerikan yang akan terjadi dalam banyak ayatnya. Berbeda dengan gempa lokal yang kerap terjadi di negeri cincin api seperti Indonesia, gempa saat kiamat meliputi seluruh bumi.
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
idzā zulzilatil-arḍu zilzālahā
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
Wa a akhrajatil-arḍu aṡqālahā
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (QS Az-Zalzalah/99: 1–2)
Kata az-Zalzalah (guncangan yang dahsyat) adalah ism mașdar (bentuk kata benda) dari zalzala – yuzalzilu – zalzalatan, yang mengguncangkan. Dengan demikian, az-zalzalah berarti guncangan. Karena penyebutannya dalam Surah az-Zalzalah diikuti oleh maf‘ūl muțlaq maka kata ini dimaknai sebagai guncangan hebat yang terjadi di seluruh penjuru bumi.
Dalam Alqur'an, kata ini dengan semua bentuk jadiannya disebut sebanyak enam kali. Dua kali di antaranya disebut dalam Surah az- Zalzalah/99: 1.
Ayat ini menerangkan bahwa peristiwa kiamat diawali dengan guncangan yang dahsyat yang meliputi seluruh bumi. Fenomena gempa ini berbeda dengan yang selama ini terjadi, hanya bersifat lokal dan tidak menyeluruh ke seantero bumi. Peristiwa ini menjadi penanda yang mengingatkan manusia bahwa akhir kehidupan dunia telah datang, yang diikuti kemudian oleh kehidupan akhirat.
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ
Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam. (An-Nāzi‘āt/79: 6)
Alam yang terguncang juga diceritakan pada surah lain dalam Alquran yakni An-Naziat ayat 6. Kata ar-Rājifah (berguncang hebat) adalah ism fā‘il dari rajafa – yarjufu – rajfatan, yang berguncang hebat. Dengan demikian, rājifah berarti yang berguncang dengan hebat.
Dalam Alqur'an kata ini dengan semua bentuk jadiannya disebut sebanyak tujuh kali. Salah satunya disebut dalam Surah an-Nāzi‘āt/79: 6. Ayat ini menerangkan bahwa terjadinya kiamat diawali dengan tiupan sangkakala yang mengguncangkan bumi dengan hebat sehingga semua yang ada di sana hancur. (baca juga Surah al- Muzzammil/73: 14)
Megathrust akan mampir ke Indonesia?
Gempa Megathrust digadang-gadang berpotensi ‘mampir’ di Indonesia, tidak terkecuali di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, perlu adanya mitigasi gempa untuk di Jakarta. "Ini perlu kita sikapi bagaimana kita menyiapkan mitigasinya, investasi mitigasi yang harus disiapkan, bukan menunggu korban," kata Penanggung Jawab Tim Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Septa Anggraini, Selasa (10/9/2024).
Septa memaparkan, potensi ancaman bagi Jakarta berdasarkan skenario model gempa Megathrust bersumber di zona subduksi Selat Sunda dengan potensi kekuatan Magnitudo (Mw) 8,7 memiliki dampak guncangan kuat di Banten, Lampung, Jakarta, dan Jawa Barat. Gempa tersebut mencapai skala intensitas kuat hingga sangat kuat dan menimbulkan kerusakan ringan hingga sedang.
"Hasil pemodelan tsunami akibat gempa Mw8,7 di zona megathrust Selat Sunda menunjukkan bahwa tsunami dengan tinggi di atas tiga meter dapat terjadi dan dapat menjangkau pantai Jakarta sekitar dua jam setelah gempa," kata Septa.
Septa menjelaskan, wilayah Jakarta secara fisiografi didominasi oleh kondisi dataran rendah dengan struktur tanah lunak. Jarak antara Kota Jakarta dan zona subduksi lempeng di selatan Jawa Barat sekitar 300 kilometer."Di Jakarta, semakin ke utara tanahnya semakin lunak dan makin tebal. Jika terjadi gempa di zona megathrust Mw8,7 maka sebagian besar wilayah Jakarta memiliki kerentanan sangat tinggi terhadap gempa," kata Septa.
Lantas, apa sebenarnya yang disebut sebagai Gempa Megathrust? Gempa jenis ini merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Kata "Mega" itu artinya besar, sedangkan kata "Thrust" itu artinya sesar sungkup. Letaknya berada di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).
Dilansir dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017, berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust. Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate.
Zona megathrust diistilahkan untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami. Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat di bagi menjadi 3, salah satunya zona subduksi yang merupakan zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antar lempeng.
Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng. Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar” disebut sebagai Zona Megathrust.
Zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia. Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti:
1. Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba,
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina,
6. Subduksi Utara Papua.