Belum Juga Dibalas Hizbullah, Shekel Israel Anjlok Usai Serangan Teror Pager ke Lebanon
Penurunan shekel didorong akibat kekhawatiran investor tentang potensi eskalasi
Hizbullah telah bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Israel setelah pager yang digunakan oleh anggotanya meledak di seluruh Lebanon secara bersamaan pada Selasa sore. Ledakan itu menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang dalam serangan dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya pada saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.
“Ini bukan target keamanan yang menargetkan satu, dua, atau tiga orang. Ini menyasar seluruh bangsa,” kata pejabat senior Hizbullah Hussein Khalil sambil menyampaikan belasungkawa atas putra salah satu pimpinan Hizbullah yang syahid akibat serangan teror Israel tersebut. Hizbullah menyatakan pembalasan akan datang dari tempat yang tak diduga Israel.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai ledakan tersebut, yang terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan pihaknya memperluas tujuannya dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober dengan memasukkan perjuangannya melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
The Guardian melansir, Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan ledakan pada hari Selasa itu juga menewaskan seorang gadis berusia 10 tahun. Dia mengatakan pada konferensi pers: “Sekitar 2.750 orang terluka … lebih dari 200 di antaranya dalam kondisi kritis,” dengan sebagian besar cedera dilaporkan pada wajah, tangan dan perut.
Serangan sabotase ini terjadi setelah berbulan-bulan pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel terhadap para pemimpin senior Hizbullah. Hal ini terjadi ketika para pejabat AS berusaha meredakan ketegangan antara kedua belah pihak dan tetap khawatir bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dapat memerintahkan invasi darat ke Lebanon.
Hizbullah telah bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Israel setelah pager yang digunakan oleh anggotanya meledak di seluruh Lebanon secara bersamaan pada Selasa sore. Ledakan itu menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang dalam serangan dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya pada saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.
“Ini bukan target keamanan yang menargetkan satu, dua, atau tiga orang. Ini menyasar seluruh bangsa,” kata pejabat senior Hizbullah Hussein Khalil sambil menyampaikan belasungkawa atas putra salah satu pimpinan Hizbullah yang syahid akibat serangan teror Israel tersebut. Hizbullah menyatakan pembalasan akan datang dari tempat yang tak diduga Israel.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai ledakan tersebut, yang terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan pihaknya memperluas tujuannya dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober dengan memasukkan perjuangannya melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
The Guardian melansir, Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan ledakan pada hari Selasa itu juga menewaskan seorang gadis berusia 10 tahun. Dia mengatakan pada konferensi pers: “Sekitar 2.750 orang terluka … lebih dari 200 di antaranya dalam kondisi kritis,” dengan sebagian besar cedera dilaporkan pada wajah, tangan dan perut.
Serangan sabotase ini terjadi setelah berbulan-bulan pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel terhadap para pemimpin senior Hizbullah. Hal ini terjadi ketika para pejabat AS berusaha meredakan ketegangan antara kedua belah pihak dan tetap khawatir bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dapat memerintahkan invasi darat ke Lebanon