Pembunuh Penjual Gorengan Babak Belur Dibogem Warga, Nyaris Habis Diamuk Massa

Indra Septriaman ditangkap saat sedang bersembunyi di rumah warga.

IG Polres Padang Pariaman
Indra Septriarman, pembunuh Nia Kurnia Sari diamankan petugas.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Indra Septiarman, tersangka pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari babak belur kena bogem warga. Tidak ada wajah perkasa, apalagi gagah-gagahan.

Baca Juga


Setelah berhasil memaksa pelaku keluar dari atas plafon, polisi langsung membawa tersangka ke Polres Padang Pariaman.

"Tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan Kayutanam langsung diamankan ke Mako Polres Padang Pariaman, Untuk menghindari amuk massa," demikian penjelasan Polres Padang Pariman, Kamis (19/9/2024). 

Saat ini tersangka sedang menjalani proses introgasi oleh penyidik untuk mendalami motif dan keterangan lainnya. "Terimakasih dari kami Polres Padang Pariaman kepada warga, dan seluruh pihak yang selama ini membantu dalam perburuan pelaku. "

Seperti diketahui tersangka dibekuk polisi saat bersembunyi di atap plafon rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 15.00 WIB. Pelaku sempat mendapat bogem dari warga ketika diturunkan paksa dari atas plafon.

Saat pelaku dibawa keluar dari rumah tempat bersembunyi, puluhan atau bahkan ratusan warga sudah menunggu di luar. Warga berteriak marah dengan ulah pelaku yang tega membunuh korban. Pelaku nyaris diamuk massa seandainya petugas tak cepat menaikkan tersangkan ke dalam mobil. Petugas bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke atas. 

Sesampainya di Polres Padang Pariaman, tampak leher pelaku yang dikempit oleh petugas. Anggota polisi itu langsung membawa pelaku yang hanya mengenakan celana pendek hijau itu ke dalam ruangan.

Pihak keluarga pun merasa bersyukur dengan penangkapan tersebut. Dalam rekaman video yang beredar, ibu Nia Kurnia Sari mengaku merasa lega. "Sudah lega rasanya, sudah tidak menangis lagi," ujarnya.

Sang ibu yang berbicara di antara warga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. "Dihukum sampai mati, dihukum seberat-beratnya," ujar sang ibu.

Nia sebelumnya sempat dilaporkan hilang pada Jumat, 6 September 2024. Barangnya dagangan Nia ditemukan berserakan, namun Nia tidak juga ketemu.

 

Belakangan Nia ditemukan terkubur tanpa busana. Diduga Nia dilecehkan terlebih dahulu sebelum dibunuh.

Video ditangkapnya Indra tersebut beredar di media sosial serta menjadi perbincangan oleh warganet yang geram dengan perilaku tersangka.

Dari video tersebut, terlihat tersangka ditangkap oleh kepolisian setempat saat sedang bersembunyi di loteng rumah warga dengan kondisi menggunakan celana pendek, namun tidak menggunakan baju.

Di dalam dan luar rumah tersebut telah banyak warga yang geram ingin memukul Indra, sehingga ketika diturunkan melalui tangga warga menarik celana pendeknya hingga hampir terlepas.

"Alhamdulillah, benar kami mengamankan dan menangkap tersangka yang selama ini kami cari," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir.

Menurut Ahmad Faisol, tersangka ditangkap di sebuah rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam sekitar pukul 15.00 WIB tadi.

Tersangka langsung dibawa ke Polres Padang Pariaman untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mengembangkan kasus tersebut serta menggali informasi keterlibatan tersangka lainnya. "Selanjutnya kami lakukan penyidikan. Kami kembangkan dulu," ucapnya.

Sebelumnya IS diyakini masih berada di sekitaran Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumbar. Dalam perburuan, kepolisian telah menyita barang bukti berupa tas tersangka di lokasi diduga tempat ia pernah bersembunyi.

Dalam tas tersebut, polisi Padang Pariaman telah mengamankan perlengkapan pribadi korban berupa dompet berisi data pribadi tersangka dan lainnya.

Kepolisian sempat mengimbau kepada IS untuk menyerahkan diri. Polisi akan menerbitkan status IS, sebagai daftar pencarian orang (DPO) atau buronan jika tak juga menyerah.

IS diketahui merupakan mantan residivis. Laki-laki 26 tahun merupakan warga Kampung Korong Pasa Surau, Juha Guguak, Kayu Tanam

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler