Jubir Jelaskan Kaesang dari AS ke Indonesia Naik Pesawat Komersial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Francine Widjojo mengeklaim, pasangan Kaesang dan istrinya Erina Gudono terbang balik ke Indonesia dari Amerika Serikat (AS) memakai penerbangan komersial. Francine membantah Kaesang pulang dengan jet pribadi seperti keberangkatan ke negeri Paman Samn.

"Mas Kaesang pulang naik pesawat komersial," kata Francine dalam keterangan pers dikutip di Jakarta pada Jumat (20/9/2024).

Direktur Lembaga Bantuan Hukum DPP PSI tersebut menjelaskan, keterangan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengenai penumpang jet pribadi yang dipakai Kaesang dan Erina ke AS, kurang tepat. Francine mengklarifikasi informasi jika jet pribadi tidak ditumpangi empat orang saja.

Menurut dia, teman Kaesang selaku pemilik pesawat itu ikut dalam penerbangan ke AS. Dengan demikian, ia meyakini, jumlah penumpang di pesawat itu ada delapan orang.

"Di pesawat itu ada delapan orang penumpang. Empat orang dari pemilik pesawat dan empat orang dari Mas kaesang. Mereka berangkat bersamaan dari Jakarta ke Amerika," ujar Francine.

Dia menyebut dengan adanya si pemilik jet pribadi dalam penerbangan itu maka dapat dipastikan Kaesang memang benar menumpang bepergian ke AS. "Benar Mas Kaesang nebeng atau menumpang pesawat pribadi temannya," ucap Francine.

Walau demikian, Francine enggan merespons ketika ditanya mengenai data manifest pesawat komersial yang dinaiki Kaesang dan Erina. Dia menyebut, informasi semacam itu sudah disampaikan Kaesang ke pihak KPK pada Selasa lalu.

"Mas Kaesang sudah memberikan keterangan ke KPK hari ini dalam konsultasinya dengan KPK terkait dugaan gratifikasi. Bisa ditanyakan ke KPK," ujar Francine.

Sebelumnya, Kaesang yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (17/9/2024), guna mengklarifikasi perjalanannya bersama istri ke AS menggunakan pesawat pribadi. Dia mengaku, sudah menjelaskan segala informasi yang diinginkan publik ke KPK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika