Seperti Makhluk, Neraka Sangat Marah Kepada Para Pendosa 

Para pendosa mendustakan hari kiamat.

Dok Republika
Ilustrasi laknat dan siksa neraka
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Alquran dijelaskan bahwa neraka sangat marah kepada para pendosa. Kemarahan neraka digambarkan dengan ungkapan neraka hampir meledak saking marahnya kepada para pendosa yang berkumpul di dalamnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

بَلْ كَذَّبُوْا بِالسَّاعَةِۙ وَاَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيْرًا

Baca Juga


اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا

Bal każżabū bis-sā‘ah(ti), wa a‘tadnā liman każżaba bis-sā‘ati sa‘īrā(n). Iżā ra'athum mim makānim ba‘īdin sami‘ū lahā tagayyuẓaw wa zafīrā(n).

Sebenarnya mereka mendustakan hari Kiamat. Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat. Apabila ia (neraka) melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar darinya suara gemuruh karena marah dan geram. (QS Al-Furqan Ayat 11-12)

Pada ayat lain personifikasi neraka yang marah dan geram terhadap pendosa yang datang. Ini bisa dilihat antara lain dalam Surat al-Mulk.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ

Wa lil-lażīna kafarū birabbihim ‘ażābu jahannam(a), wa bi'sal-maṣīr(u). Iżā ulqū fīhā sami‘ū lahā syahīqaw wa hiya tafūr(u). Takādu tamayyazu minal-gaiẓ(i), kullamā ulqiya fīhā faujun sa'alahum khazanatuhā alam ya'tikum nażīr(un).

Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara. (Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, “Tidak pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu (di dunia)?” (QS Al-Mulk Ayat 6-8)

Ayat-ayat di atas menggambarkan tentang neraka yang geram ketika dimasuki oleh para pendosa, dikutip dari buku Tafsir Ilmi tentangang Kiamat.

Menurut Ibnu Kasir, kemarahan neraka yang sangat terhadap penghuninya (orang- orang kafir) digambarkan hampir-hampir akan memisahkan antara satu bagian dengan bagian lain dari bangunannya.

Kemudian para penanggung jawab di neraka itu menumpahkan kekesalannya sambil bertanya mengapa mereka (orang-orang kafir) sampai tersesat ke tempat penderitaan itu (neraka), apakah tidak ada yang memberinya peringatan ketika mereka hidup di dunia. 

Pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban, karena apapun jawabannya tidak mempunyai efek sama sekali terhadap semua program hukuman yang akan dijalankan. Tidak ada banding dan tidak pula ada peninjauan kembali (hertzening), yang ada hanyalah eksekusi. 

Personifikasi neraka yang menunjukkan emosi marah yang sangat itu adalah tepat, karena di sana tidak ada belas kasihan, siapa pun dia dan apapun kehebatannya ketika hidup di dunia tanpa pandang bulu. Ia hanya menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya sebagai tempat hukuman atau siksaan (darul-azab).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler