Selain Serangan Rudal, Ini Opsi yang Bisa Dilakukan Hizbullah untuk Balas Israel

Hizbullah kemungkinan juga memiliki mata-matanya sendiri di Israel.

X@MayadeenEnglish
Fasilitas misil bawah tanah Hizbullah.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT — Kelompok bersenjata Hizbullah meluncurkan rangkaian rudal ke Israel setelah serangan teror pager dan walkie talkie ke Lebanon pada pekan lalu. Rentetan rudal yang ditembakkan tersebut dinilai berasal dari gudang persenjataan Hizbullah yang luas.

Baca Juga


Meski demikian, analis keamanan yang berbasis di Beirut, Ali Rizk, mengatakan, Hizbullah memiliki opsi lain untuk membalas serangan Israel. Dia mencatat, pemimpin Hizbullah baru-baru ini mengatakan dalam sebuah pidato bahwa pembalasan akan datang “dengan cara yang diharapkan dan tak terduga”.

“Serangan rudal hanyalah salah satu pilihan. Serangan siber mungkin saja terjadi. Hizbullah kemungkinan besar memiliki mata-matanya sendiri di Israel yang juga dapat melakukan beberapa operasi keamanan yang sangat menyakitkan. Mereka mungkin akan menggunakan sesuatu yang lebih mengejutkan,” kata Rizk kepada Aljazirah.

Rentetan roket Hizbullah yang ditembakkan ke Israel hari ini merupakan respons terhadap “tujuan perang” baru – yang digariskan oleh Perdana Menteri Netanyahu pekan ini – untuk mengembalikan puluhan ribu warga sipil dengan selamat ke wilayah utara negara itu, tambahnya.

“Peluncuran rudal itu memberi tahu Netanyahu bahwa tujuan itu tidak akan dapat dicapai, dan pukulan menyakitkan yang dialaminya minggu ini tidak akan memengaruhi kemampuan militernya.”

 

Rentetan rudal serang Israel..

Rentetan roket Hizbullah diluncurkan dari Lebanon Selatan ke wilayah-wilayah utara yang diduduki Israel, lapor media yang berbasis di Beirut, Al-Mayadeen, Ahad (21/9/2024). Serangan tersebut menandai salah satu serangan roket terdalam terhadap target-target Israel sejak dimulainya Pertempuran Badai Al-Aqsa.

Sirene meraung-raung di wilayah-wilayah yang sangat luas di wilayah-wilayah yang diduduki, meliputi rentang 40 km dari Palestina timur yang diduduki hingga wilayah-wilayah utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Beberapa permukiman tempat sirene dibunyikan terletak hampir 60 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon.

Serangan roket besar-besaran itu terjadi setelah serangkaian serangan Israel dan serangan teror yang menargetkan wilayah Lebanon dan warga sipil sepanjang pekan. Ledakan juga terdengar di sekitar Pangkalan Udara Ramat David pada Ahad.

Untuk merespons serangan itu, sistem pengamanan Israel membunyikan sirene di 74 permukiman Israel, menurut laporan dari media Israel, termasuk di kota Afula.

Komando militer Israel mengatakan, Hizbullah meluncurkan 15 peluru artileri roket jarak jauh 333mm, yang membawa hulu ledak peledak seberat 175 kg, ke Pangkalan Udara Ramat David. Berdasarkan klaim tersebut, ini akan menjadi pertama kalinya Hizbullah meluncurkan roket kaliber itu ke wilayah pendudukan Israel sejak 7 Oktober 2023.

 

Kekuatan militer Hizbullah..


Hizbullah menegaskan mereka membutuhkan senjata untuk melawan serangan Israel dan ekstremis di Suriah. Berikut senjata-senjata organisasi yang memiliki lebih dari 45 ribu personel itu. 

Senjata Laras Panjang

Koleksi senjata api Hizbullah luar biasa besar. Kelompok itu memiliki  senjata api laras panjang, senjata laras pendek, senjata tembak jitu (sniper), senjata mesin ringan, senjata mesin berat (general machine gun), dan berbagai jenis senjata lainnya.

Kelompok itu memiliki AKS-74U, senjata api karabin buatan Uni Soviet tahun 1973 yang kini sudah cukup langka. Berdasarkan salah satu berita pada 2015 lalu Hizbullah juga memiliki senjata anti-material Barrett M82 produksi Amerika.

Para anggota Hizbullah diizinkan memilih untuk membawa M16 atau AK-47. Sebagian besar kabarnya memilih AK-47 yang mungkin karena ringan dan mudah digunakan.

Beberapa anggota lainnya terlihat menenteng M4. Hizbullah memiliki banyak senjata  AK-47, M16, H&K G3, dari FN FAL dari Perang Sipil tahun 1980-an. 

Anti-Tank

Hizbullah memiliki berbagai RPG (rocket-propelled grenade)  untuk menghancurkan tank atau materi berat lainnya. Mereka dikabarkan memiliki RPG-7, RPG-29, dan RPG-30 yang semua buatan Uni Soviet atau Rusia. Mereka juga memiliki roket anti-tank M72 LAW Amerika Serikat.

Mereka juga dikabarkan memiliki ratusan anti-tank guided missile (ATGM). Hizbullah mempunyai banyak ATMG Rusia yakni 9K111 Fagot dan 9M113 Konkurs. Mereka juga memiliki pelontar rudal bahu atau recoilless rifle produksi AS, M40.

Roket Hizbullah - (Ist)

Pertahanan Udara

Hizbullah diperkirakan memiliki sejumlah senjata anti-pesawat yang diambil saat Perang Sipil Lebanon. Mereka dikabarkan memiliki beberapa KS-12A dan KS-19. Organisasi itu juga dikabarkan memiliki sejumlah sistem pertahanan udara portabel (MANPADS ) jenis SA-7,  SA-14, SA-16, QW-1 Vanguard  dan Misagh-1 yang memiliki jangkauan 4.200 hingga 5.200 meter.

Ada sejumlah senjata pertahanan udara yang belum berhasil dikonfirmasi seperti SA-18, Misagh-2 dari Iran, dan beberapa peluru kendali darat ke udara atau surface-to-air missile (SAM) seperti SA-2, SA-9, SA-17, dan SA-22 yang semuanya produksi Uni Soviet atau Rusia. Mereka juga dikabarkan memiliki SAM Iran yakni Sayyad, Shahab dan Thaqeb.

Hizbullah bahkan dikabarkan memiliki MANPADS AS, FIM-92 Stinger. Kabarnya Hizbullah mendapatkan senjata canggih itu dari Afghanistan. Tapi kini tidak diketahui apakah Hizbullah masih memiliki senjata pertahanan udara itu atau tidak. FIM-92 memiliki sistem pemandu pasif yang menggunakan emisi cahaya inframerah.

Roket dan Rudal

Hizbullah memiliki ratusan roket untuk peluncur Type 63 yang dapat meluncurkan beberapa roket sekaligus. Mereka juga dikabarkan mempunyai puluhan ribu roket yang ditembakan dari BM-21 Grad. Mereka juga dikabarkan memiliki banyak roket Iran, Zelzal-2.

Hizbullah kabarnya memiliki puluhan rudal Fateh-110 yang diproduksi Iran. Diperkirakan mereka juga memiliki beberapa rudal Scud, rudal taktis yang diproduksi Uni Soviet dan banyak diekspor ke negara dunia ketiga.

Tank

Hizbullah juga kabarnya memiliki sejumlah tank walaupun tidak banyak tapi cukup mengkhawatirkan mengingat organisasi itu aktor non-negara. Mereka memiliki T-54, T,55,T-62, T-72, dan sejumlah kendaraan infanteri BMP-1 dan BMP-2.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler