Berkat Transformasi, Jamkrindo Dongkrak Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan aset ini dipengaruhi oleh peningkatan kinerja bisnis perusahaan.

Jamkrindo
PT Jamkrindo menunjukkan performa bisnis positif dengan pertumbuhan aset yang signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamkrindo menunjukkan performa bisnis positif dengan pertumbuhan aset yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Aribowo mengatakan aset perusahaan tumbuh pesat sejalan dengan peningkatan kinerja bisnis yang memberikan dampak positif pada kenaikan kas dan investasi perusahaan.

Baca Juga


"Pada 2020, aset Jamkrindo tercatat sebesar Rp 19,12 triliun. Angka ini terus meningkat mencapai Rp 25,35 triliun pada 2021 dan Rp 28 triliun pada 2022," ujar Aribowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

Aribowo menyampaikan aset Jamkrindo kembali tumbuh pada 2023 menjadi Rp 32,23 triliun yang mencerminkan peningkatan konsisten dari tahun ke tahun. Aribowo menyebut pertumbuhan aset ini dipengaruhi oleh peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang kuat, serta strategi pengelolaan investasi yang efisien dan pengendalian kas yang optimal. 

"Pada Agustus 2024, secara konsolidasi Jamkrindo mencatatkan aset Rp 33,9 triliun, dengan volume penjaminan Rp 217,7 triliun," ucap Aribowo. 

Aribowo menyampaikan pertumbuhan aset yang konsisten ini juga tidak terlepas dari peningkatan kinerja bisnis yang memberikan dampak positif terhadap kas dan investasi perusahaan. Aribowo menilai keberhasilan transformasi yang dilakukan Jamkrindo sejak 2020 juga menjadi pendorong utama peningkatan kinerja keuangan dan operasional perusahaan.

Dia menyampaikan kinerja solid yang berhasil dicapai perusahaan berkat keberhasilan transformasi, antara lain transformasi pada struktur organisasi, manajemen SDM, sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola perusahaan yang baik, serta manajemen risiko guna memperkuat kinerja perseroan secara berkelanjutan.

Dalam transformasi struktur organisasi, lanjut Aribowo, mempertegas posisinya sebagai Perseroan Terbatas yang diperoleh sejak 2020 setelah beralih status dari perusahaan umum dan status menjadi anak usaha Indonesia Financial Group (IFG).

"Perubahan status tersebut semakin memperlua ruang gerak Jamkrindo dalam mengembangkan strategi dan target bisnisnya," sambung Aribowo. 

Untuk transformasi manajemen SDM, sambung Aribowo, Jamkrindo tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan, namun juga aspek manajemen kepemimpinan yang selaras dengan nilai Akhlak serta perkembangan bisnis.

Pada sistem teknologi informasi, sambung Aribowo, Jamkrindo menjalankan transformasi dalam pengembangan digitalisasi produk dan sistem secara daring sehingga kerja sama dengan para mitra semakin efektif serta efisien sekaligus memperluas pangsa pasar melalui peningkatan integritas atau kualitas data dan kecepatan akses data. 

"Transformasi pada bisnis dan operasional, perusahaan menerapkan pengelolaan bisnis yang akuntabel dan prudent ini demi mendukung kinerja berkelanjutan dan mewujudkan pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, serta layanan prima," lanjut Aribowo. 

Untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, Aribowo sampaikan,Jamkrindo menjalankan Governance, Risk dan Compliance (GRC). Pada transformasi manajemen risiko, sambung Aribowo, perusahaan melakukan penguataan three line of defense dan four eyes principles yang lebih terukur serta prudent untuk menavigasi bisnis yang berkelanjutan di masa depan.

"Pencapaian kinerja solid Jamkrindo tidak terlepas dari keberhasilan transformasi yang telah kami lakukan. Sebagai perusahaan penjamin terbesar di Indonesia, kami berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional," kata Aribowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler