Embrio Manusia yang Mirip Lintah Ada di Alquran Padahal Zaman Nabi tak Ada Mikroskop
Embrio manusia menghisap darah, nutrisi dari dinding endometrium ibu seperti lintah.
REPUBLIKA.CO.ID, Kemudian, Kami jadikan nutfah itu ‘alaqah. Lalu ‘alaqah tadi Kami jadikan mudghah (QS Al-Mu’minun: 14).
Secara klasik, a’laqah ditafsirkan oleh Kementerian Agama sebagai segumpal darah dan mudghah merupakan segumpal daging. Istilah tersebut mudah dimengerti umum.
BACA JUGA: Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Mengunjungi Situs Al Ula atau Madain Saleh?
Sebenarnya, ayat di atas merupakan firman Allah SWT mengenai tahapan kejadian manusia sejak berupa air mani (nutfah), sampai menjadi janin di dalam kandungan ibu. Tahapan yang disampaikan Alquran tersebut merupakan sebuah keajaiban mengingat belum ada teknologi USG pada 15 abad silam.
Bambang Pranggono dalam Percikan Sains dalam Alquran mengungkapkan, para filosof dan ilmuwan sejak era Yunani hingga abad pertengahan baru dapat membuat perkiraan sederhana. Aristoteles menulis tahap pertumbuhan embrio anak ayam pada abad ke-4 SM.
Galen menulis buku plasenta dan selaput fetal pada abad ke-2 M. Sementara itu, gambar janin dalam kandungan baru dilukis Leonardo da Vinci pada abad ke-15 M. Sementara itu, tahapan perkembangan embrio manusia baru dirinci pada 1941.
Hal menakjubkan dari ayat Alquran di atas yakni bagaimana makna sebenarnya dari a’laqah dan mudghah tersebut yang diungkap seorang dokter Muslim, Ibrahim B Syed dari Universitas Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Dia menggali makna a’laqah dari bahasa Arab yang ternyata memiliki dua pengertian.
Halaman selanjutnya ➡️
Pertama, sesuatu yang menempel dan menyangkut pada sesuatu yang lain. Ini merupakan penggambaran terjadinya penyangkutan, lalu menempel dan tertanam di blastocyst ke lapisan kompak endometrium.
Kedua, alaqah berarti lintah (leech), binatang penghisap darah. Setelah diteliti, embrio manusia melekat di dinding endometrium dari uterus, dengan cara persis seperti seekor lintah yang melekat di kulit kita.
Embrio manusia menghisap darah, nutrisi dari dinding endometrium ibu hamil, seperti lintah yang menghisap darah manusia jika menempel di kulitnya. Lebih ajaib lagi, bentuk embrio pada umur 24 hari mirip sekali dengan bentuk seekor lintah padahal waktu itu mikroskop belum ditemukan.
Mukjizat Alquran belum berhenti disitu. Pada tahap selanjutnya, Alquran mengungkapkan alaqah atau ‘lintah’ tadi dijadikan Allah sebagai mudghah yang diterjemahkan secara harfiah sebagai segumpal daging.
Hanya, Ibrahim B. Syed mengatakan, arti asli dari mudghah adalah sesuatu yang bekas digigit. Hal ini cocok dengan gambar foto embrio manusia yang berusia empat pekan ternyata menyerupai daging yang ada bekas deretan gigi yang menggigitnya. Deretan tersebut adalah bakal tulang punggung dan kerangka utama bayi.