Dampak Boikot di Indonesia Mereda, BKSP Terus Serukan Perluasan BDS

Budihardjo menyampaikan aksi boikot relatif lebih mereda belakangan ini.

istimewa
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) harus belajar dari kasus penolakan paspor Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditolak di Jerman hanya karena mengenai pencetakan blanko spesimen tanda tangan.
Rep: M Nursyamsi Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  Wakil Ketua (Pimpinan) Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta mengajak masyarakat di tingkat dunia untuk terus melakukan perluasan gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) produk, perusahaan, dan lembaga yang terafiliasi dengan Israel.

Baca Juga


“Juga melakukan gerakan mengecam genosida yang dilakukan Israel, sehingga tidak ada lagi tempat bagi Israel di seluruh dunia,” ujar Sukamta di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Seruan Sukamta tersebut muncul di tengah kendurnya gerakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi dengan Israel. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyampaikan dampak boikot terhadap brand-brand yang diduga terafiliasi mendukung Israel masih terasa. Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan situasi tersebut mulai berangsur kondusif.

"Untuk dampaknya itu memang masih ada terhadap beberapa merek dari luar," ujar Budihardjo saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

Budihardjo bersyukur sentimen dan boikot yang terjadi di Indonesia tidak separah dengan yang terjadi di negara lain. Budihardjo mencontohkan gerai Starbucks yang hingga saat ini masih beroperasi. "Untuk Starbucks juga tidak sampai parah sekali," ucap Budihardjo. 

Budihardjo menyampaikan aksi boikot relatif lebih mereda belakangan ini. Budihardjo menilai hal ini disebabkan banyaknya pernyataan dari berbagai pihak, termasuk brand tersebut yang menggunakan pasokan lokal untuk produk di Indonesia. 

"(Dampak boikot) berangsur-angsur sudah mulai pulih karena pernyataan merek itu punya banyak produsen dan tenaga lokal seperti pasokan ayam hingga telur," lanjut Budihardjo. 

Budihardjo mengatakan brand-brand tersebut selama ini memiliki perhatian terhadap penggunaan bahan baku lokal. Hal ini berdampak positif dalam mendukung bahan baku lokal. "Kita berharap terus mencintai produk-produk yang dibuat di Indonesia. Walau merek global itu isinya tidak semua impor, banyak bahan lokalnya juga," kata Budihardjo. 

 

 

Dorongan kepada negara-negara Timur Tengah

Selain boikot, Sukamta menyatakan terdapat dua langkah lain yang dapat memberi tekanan kepada Israel. Langkah dimaksud adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah harus bersatu dalam memberikan dukungan kepada Palestina dan Lebanon.

“Sikap ini salah satunya diwujudkan dengan segera memutus hubungan diplomatik dengan Israel,” kata dia.

Langkah lebih lanjut, di lingkup organisasi dan lembaga internasional, secara khusus PBB dan DK PBB, perlu segera mengesahkan keanggotaan penuh Palestina, karena itu perluasan pengakuan negara-negara dunia atas kedaulatan Palestina perlu diintensifkan.

Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024. - (AP Photo/Hussein Malla)

Sukamta mengatakan bahwa serangan Israel ke wilayah Lebanon hingga Senin, sebagaimana dilansir oleh Kementerian Kesehatan Lebanon, telah menewaskan 1.640 orang dan melukai 8.408 orang. Serangan Israel ke wilayah selatan Lebanon juga telah memaksa lebih dari 1 juta orang mengungsi.

Sukamta mengatakan serangan Israel selama ini selalu menargetkan sipil, bangunan permukiman, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Sebagaimana di Gaza, lanjut dia, Israel sudah menghancurkan lebih dari 80 persen bangunan yang menyebabkan jutaan warga Gaza tidak lagi memiliki tempat berlindung.

“Saat ini Israel melakukan hal yang sama ke wilayah Lebanon. Ini tindakan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional,” kata Sukamta.

Sukamta menyesalkan Dewan Keamanan PBB hingga detik ini gagal menjalankan mandat untuk menciptakan perdamaian.

Menurut dia, hal tersebut tidak bisa lepas dari peran Amerika Serikat yang masih terus menyokong Israel dengan memberikan pembelaan secara politik, serta menggelontorkan bantuan ekonomi dan militer.

“Sebagai organ Internasional yang dianggap paling kuat, DK PBB seperti macan ompong di hadapan Israel. Tentu ini tidak bisa lepas dari peran Amerika Serikat,” ucap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler