Situasi Memanas, AS Keluarkan Ancaman Keras Jika Iran Lakukan Serangan Militer ke Israel

Amerika Serikat menegaskan dukungannya untuk Israel.

AP Photo/Baz Ratner
Manuver tank Israel di Israel utara dekat perbatasan Israel-Lebanon, Senin, 30 September 2024. AS menegaskan dukungannya untuk Israel.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menyatakan telah berbicara dengan Menhan Israel Yoav Gallant mengenai situasi keamanan dan operasi Israel. AS menegaskan dukungannya untuk Israel.

Baca Juga


"Saya tegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung hak Israel untuk membela diri. Kami sepakat tentang perlunya membongkar infrastruktur serangan di sepanjang perbatasan untuk memastikan bahwa Hizbullah Lebanon tidak dapat melancarkan serangan seperti pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel di utara," kata Austin pada media sosial X, Senin (1/10/2024).

Pembicaraan tersebut dilakukan melalui sambungan telepon setelah militer Israel mengatakan melakukan "serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan ditargetkan berdasarkan intelijen yang tepat" terhadap Hizbullah di desa-desa di Lebanon selatan dekat perbatasan.

Israel menilai infrastruktur serangan Hizbullah di perbatasan dapat menimbulkan "ancaman langsung terhadap komunitas Israel di Israel utara." Meski demikian, Austin menegaskan kembali bahwa resolusi diplomatik diperlukan untuk memastikan bahwa warga sipil dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Dia juga menegaskan bahwa AS "berada dalam posisi yang tepat untuk membela personel, mitra, dan sekutu AS dalam menghadapi ancaman dari Iran dan organisasi teroris yang didukung Iran, dan bertekad untuk mencegah aktor mana pun mengeksploitasi ketegangan atau memperluas konflik."

"Saya tegaskan kembali konsekuensi serius bagi Iran jika Iran memilih melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel," ujarnya.

Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Israel bombardir Lebanon.. baca di halaman selanjutnya.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan, sedikitnya 63 orang tewas dan 92 lainnya luka-luka dalam gelombang serangan udara baru Israel. Dalam serangan tersebut, Israel menargetkan banyak wilayah di Lebanon selatan dan timur.

Pernyataan kementerian menyebutkan bahwa sedikitnya 45 orang kehilangan nyawa mereka dan 70 lainnya luka-luka dalam serangan udara mematikan Israel di Kota Ain Ed Delb, timur Sidon di Lebanon selatan pada Ahad. Pihak berwenang sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas dalam serangan yang sama mencapai 24 orang.

Kementerian itu menyatakan bahwa 12 orang lainnya meninggal dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di wilayah selatan Hermel. Enam petugas medis juga syahid dan empat lainnya luka-luka ketika jet tempur Israel menyerang pusat pertahanan sipil di Kota Sohmor di Lembah Bekaa bagian barat.

Sejak 23 September, Israel telah meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 900 orang dan melukai 2.700 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa komandan Hizbullah gugur dalam serangan Israel, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan pada Kamis pagi bahwa Tel Aviv hanya akan menerima gencatan senjata di Lebanon ketika Hizbullah didorong mundur dari perbatasan di sebelah utara Sungai Litani dan dilucuti senjatanya.

Pada Senin, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan, Lebanon siap untuk mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang melibatkan pengerahan tentara Lebanon di selatan Sungai Litani.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan eskalasi konflik Gaza ke perang regional yang lebih luas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler