Untuk Kali Pertama Israel Serang Pusat Beirut Lebanon, Tiga Pemimpin Palestina Wafat

Pasukan Israel melancarkan serangan udara pada Senin pagi di area Kola, Beirut.

AP Photo/Hussein Malla
Asap mengepul akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Sabtu, 28 September 2024. Palestina memastikan serangan di pusat Beirut menewaskan tiga pemimpin mereka.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Pasukan Israel melancarkan serangan udara pada Senin (30/9/2024) pagi di area Kola, Beirut. Langkah Israel itu menandai serangan pertama di dalam ibu kota Lebanon sejak konflik dengan Hizbullah dimulai pada Oktober tahun lalu.

Baca Juga


Menurut koresponden Anadolu, drone Israel menargetkan apartemen di lantai lima sebuah gedung di jalan yang menghubungkan Beirut dengan Bandara Internasional Rafik Hariri. Serangan tersebut memicu kebakaran di apartemen, yang kemudian berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) kemudian memastikan serangan itu membuat tiga pemimpin mereka syahid: Mohammed Abdel Aal, anggota biro politik dan kepala divisi militer serta keamanan; Imad Ouda, komandan militer di Lebanon; dan Abdel Rahman Abdel Aal, yang posisinya tidak diungkapkan.

Menurut surat kabar harian Israel Hayom, tentara Israel mengatakan telah melakukan serangan di Beirut dan menghantam target Hizbullah di Lembah Bekaa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Selain serangan di Beirut, pesawat tempur Israel kembali melancarkan serangan pada Senin pagi di benteng pertahanan Hizbullah di Beirut selatan, Lebanon selatan, dan wilayah Bekaa, menurut laporan Anadolu.

Laporan dari Lembaga Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) menyatakan bahwa Israel juga melakukan serangan udara di kamp pengungsi El-Buss dekat kota Tyre di Lebanon selatan untuk pertama kalinya. Hamas mengatakan, Fateh Sharif, komandan kelompok tersebut di Lebanon, beserta istri, anak perempuan, dan anak laki-lakinya, tewas dalam serangan udara tersebut.

Jet-jet tempur Israel juga mengebom pusat Kesehatan Islam di kota Sohmor, Bekaa, dan ambulans segera tiba untuk mengevakuasi korban yang terluka, menurut laporan NNA.

Terpenjara di Gaza - (Republika)

Bertepatan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Prancis.

 

Pada malam hari, pesawat tempur Israel menghantam kota Ebba dan area antara Zebdine dan Choukine di Lebanon selatan. Serangan udara ini bertepatan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di Beirut pada Ahad malam untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat Lebanon.

Ahad malam, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan udara Israel di distrik selatan Tyre dan Bint Jbeil menewaskan 21 orang dan melukai 125 lainnya.

Sejak 23 September, Israel telah meluncurkan serangan terluas dan paling intens terhadap Lebanon sejak bentrokan dengan Hizbullah dimulai hampir setahun yang lalu. Serangan-serangan ini telah menewaskan sedikitnya 916 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai 2.709 lainnya, menurut data otoritas Lebanon.

Kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas meningkat setelah Israel membunuh beberapa pemimpin Hizbullah, terutama Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah. Nasrallah tewas dalam serangan udara Jumat malam, di mana Israel dilaporkan menjatuhkan 85 ton bom di target di lingkungan Haret Hreik, benteng Hizbullah di Beirut selatan.

Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperburuk konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler