Menteri LHK: Masyarakat Berpartisipasi Aktif Lestarikan Lingkungan

Menteri LHK mendorong warga terus lestarikan lingkungan.

dok istimewa
Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, di Persemaian Mentawir, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis, (2/11/2023) menerima 100 CEO. Disana 100 CEO melakukan observasi persemaian, dan menerima penjelasan sejumlah hal terkait persemaian dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) selain berfoto lapangan bersama-sama Presiden dan para CEO.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan masyarakat telah berperan aktif dalam berbagai upaya pelestarian lingkungan di antaranya pengelolaan sampah dan penanaman pohon.

Baca Juga


"Pemerintah terus mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," kata Siti saat ditemui usai menghadiri acara Youth Conservation Fest 2024 di Jakarta Utara, Selasa.

Menteri LHK menilai partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan lebih baik dari negara-negara yang diamatinya setelah mengikuti berbagai ajang pertemuan tingkat internasional.

"Dalam perjalanan saya dalam tiga atau empat tahun ini di berbagai konvensi dan pertemuan internasional itu kelihatan bahwa partisipasi masyarakat Indonesia itu lebih baik," kata Siti.

Ia menekankan partisipasi generasi muda dalam menjaga lingkungan terutama pada bidang konservasi alam. Menurut Siti, konservasi alam menjadi penting karena hal tersebut merupakan upaya menjaga benteng garis belakang Republik Indonesia.

"Di dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan, hutan konservasi itu benteng terakhir dari penjagaannya. Oleh karena itu, inisiatif dari generasi muda ini kita tangkap dan beri jalannya," ujar Siti.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono menambahkan bahwa peran generasi muda dalam konservasi alam sangat vital terhadap keberlanjutan upaya tersebut.

Menurut dia, partisipasi aktif generasi muda saat ini menjadi modal penting untuk menemukan solusi dalam mengatasi ancaman tiga krisis planet atau triple planetary crisis yaitu perubahan iklim, polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati.

"Peran dari generasi muda ini sangat vital karena urusan konservasi adalah urusan masa depan," kata Hartono.

Sementara itu, Hanna Adelia Runtu, salah satu pemuda yang aktif dalam upaya restorasi hutan mangrove, berharap pemerintah terus mendukung upaya generasi muda dalam menangani isu lingkungan.

Ia juga mendorong generasi muda agar menjadi pemimpin yang memiliki perspektif keadilan sosial dan ekologis di masa depan.

"Ke depannya berharap generasi muda terus didukung dengan berbagai platform yang dimiliki oleh pemerintah karena kami sebagai generasi muda adalah generasi yang akan memimpin negara Indonesia ini dan harapannya generasi muda bisa menjadi pemimpin yang memiliki perspektif keadilan sosial dan ekologis," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler