Perang Darat Belum Mulai, 2 Tentara Israel Tewas dan Belasan Terluka di Tangan Hizbullah
Hizbullah pastikan akan membalas kematian Hassan Nasrallah
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Media Israel mengungkapkan bahwa dua tentara tewas dan 18 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pejuang Hizbullah di dekat perbatasan dengan Lebanon, dan mengindikasikan bahwa para tentara yang terluka telah dipindahkan ke Rumah Sakit Rambam di Haifa dan Rumah Sakit Ziv di Safed di Galilea Atas pada pagi hari ini.
Front Pertahanan Israel mengatakan bahwa sirene terus berbunyi di Kiryat Shmona dan kota-kota di Galilea Atas di Israel utara, setelah hampir 40 roket terdeteksi mengarah ke Galilea Atas sejak fajar hari ini.
Tentara Israel mengumumkan bahwa 10 rumah di Metulla di Israel utara dihantam roket yang ditembakkan dari Lebanon.
Menangkal infiltrasi
Hizbullah mengatakan para pejuangnya memukul mundur pasukan Israel yang mencoba menyusup ke kota al-Adaysa di distrik Marjayoun di provinsi Nabatieh, selatan Lebanon, dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, sehingga pasukan Israel terpaksa mundur.
Pihaknya menambahkan bahwa para pejuangnya “menargetkan pasukan infanteri besar di pemukiman Maskfam dengan senjata roket dan artileri dan mencapai serangan langsung dan akurat,” dan menambahkan bahwa mereka juga menargetkan “kumpulan pasukan musuh di pemukiman Shtula dengan dua roket Burkan dan mencapai serangan yang dikonfirmasi.”
Kota Nabatiyeh juga dihantam oleh dua pesawat tempur Israel pagi ini, menargetkan sebuah rumah di lingkungan Salhiyeh dan satu lagi di lingkungan Nuns.
Sejak subuh hari ini, serangan Israel terus berlanjut di desa-desa dan kota-kota di distrik Tyre dan Bint Jbeil. Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke kota perbatasan Ayta al-Shaab, dengan sasaran sebuah rumah, menyebabkan kerusakan serius, dan pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang persimpangan kota Maaraka dan al-Masakin al-Shaabi.
Penjajah Israel menembakkan peluru artileri berat di pinggiran Ayta al-Sha`b dan Ramiyah dan suar di atas desa-desa di sektor barat dan tengah, serta menembakkan peluru artileri berat di pinggiran Bint Jubayl.
Militer Israel (IDF) pada Kamis (1/10/2024) bahwa misil balistik Iran telah dikirim menuju Israel. Dilaporkan the Guardian mengutip Reuters, sirene telah meraung-raung di Tel Aviv dan Yerusalem.
Menurut beberapa saksi kepada Reuters, ledakan bisa terdengar di Tel Aviv dan sirene peringatan terdengar di penjuru kota metropolitan itu. Hal yang sama dikatakan saksi kepada media.
Media Israel melaporkan bahwa Iran setidaknya mengirim 100 misil ke Israel. Belum jelas apakah misil-misil itu menghantam perumahan warga sipil atau bisa diintersep di udara Israel.
IDF juga mengonfirmasi kiriman misil balistik Iran lewat akun X resmi mereka pada Kamis malam WIB.
Beberapa jam sebelum serangan misil Iran ke Israel, Amerika Serikat (AS) sudah merilis informasi yang meyakini Iran sedang bersiap untuk “segera” melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel. Washington pun meminta semua warga AS di Israel untuk segera berlindung.
Rencana Iran tersebut, merujuk Associated Press, disampaikan seorang pejabat senior pemerintah AS pada Selasa ini. Ia juga memperingatkan “konsekuensi parah” jika hal itu terjadi.
Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah ini, mengatakan AS secara aktif mendukung persiapan pertahanan Israel. Hal ini terjadi setelah militer Israel pada hari Selasa memperingatkan warganya untuk mengevakuasi lebih dari dua puluh komunitas perbatasan Lebanon beberapa jam setelah mengumumkan apa yang dikatakannya sebagai operasi darat terbatas terhadap Hizbullah.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel juga mengeluarkan pernyataan yang mengarahkan semua “pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut”.
Usai meluncurkan ratusan misil ke Israel, Iran lewat utusannya di PBB memberikan pesan peringatan ke Israel. Iran berjanji serangan selanjutnya akan sangat menghancurkan jika Israel melancarkan respons balasan.
"Respons Iran yang sah secara hukum, rasional, dan bertanggung jawab atas aksi terorisme rejim Zionis telah dilaksanakan. Jika rejim Zionis berani merespons atau melancarkan aksi keji lanjutan, maka balasan beruntun yang menghancurkan akan terjadi. Negara kawasan dan pendukung Zionis disarankan untuk memutus hubungan dengan rejim," demikian pernyataan resmi perwakilan Iran di PBB lewat akun resmi mereka di X, @Iran_UN dikutip Rabu (2/10/2024).
Sumber: Aljazeera