Jelang Serangan Iran, Al-Qassam Rilis Video: Badai Syahid akan Tenggelamkan Kalian

Al-Qassam janji lancarkan serangan bunuh diri di Israel

Aljazeera
Badai Al-Isytihadiyyin. Jelang Serangan Iran, Al-Qassam Rilis Video: Badai Syahid akan Tenggelamkan Kalian
Rep: Andri Saubani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), merilis sebuah video baru yang menampilkan Jafar Muna, syahid yang melakukan serangan Tel Aviv pada Agustus lalu.

Video tersebut menunjukkan Muna sedang dalam perjalanan untuk melakukan operasi, berjalan menyusuri jalan sambil membawa tas ransel sebelum dia mengirim pesan tertanggal 18 Agustus 2024.

Baca Juga



Muna mengatakan dalam pesan audio dan video tersebut bahwa ia adalah anggota Brigade al-Qassam dan bahwa “Api perlawanan tidak akan padam sampai kami mengusir kalian dari tanah dan rumah kami dengan kehormatan atau kehinaan.” Dia menambahkan, “Api yang kalian nyalakan dengan perang kalian akan membakar kalian dan akan menjadi momok bagi kalian, pemukim dan tentara kalian.”

Video tersebut juga menyertakan pesan dari pejuang perlawanan lainnya, yang foto dan namanya disembunyikan, di mana ia mengatakan, “Saya menawarkan diri saya dengan harga murah demi Allah,” dan menambahkan, “Saya katakan kepada musuh kriminal bahwa setiap hari agresi terhadap rakyat kami di Gaza akan melipatgandakan tagihan darah dan balas dendam, dan tidak akan ada yang lain selain darah di depan darah.”

Dia menambahkan, “Rintihan para tawanan kami, terutama tawanan wanita kami di penjara-penjara kezhaliman, tidak akan luput dari perhatian, dan kami di Brigade Al Qassam mengatakan kepada musuh perampas bahwa air terjun darah yang mengalir di bumi Gaza akan dibalas dengan banjirnya operasi kesyahidan yang akan mengusik tidur kalian di halaman belakang rumah kalian.”

Video itu termasuk adegan-adegan dari operasi-operasi syahid sebelumnya yang dilakukan oleh para pejuang perlawanan di jantung Israel, seperti operasi Yerusalem pada tahun 2001, operasi Tel Aviv pada tahun 1994, dan operasi Safed dan Ammanuel II, yang terjadi pada 2002, serta foto-foto para pelakunya.

Militer Israel..

Militer Israel (IDF) pada Kamis (1/10/2024) bahwa misil balistik Iran telah dikirim menuju Israel. Dilaporkan the Guardian mengutip Reuters, sirene telah meraung-raung di Tel Aviv dan Yerusalem.

Menurut beberapa saksi kepada Reuters, ledakan bisa terdengar di Tel Aviv dan sirene peringatan terdengar di penjuru kota metropolitan itu. Hal yang sama dikatakan saksi kepada media.

Media Israel melaporkan bahwa Iran setidaknya mengirim 100 misil ke Israel. Belum jelas apakah misil-misil itu menghantam perumahan warga sipil atau bisa diintersep di udara Israel. 

IDF juga mengonfirmasi kiriman misil balistik Iran lewat akun X resmi mereka pada Kamis malam WIB.

All Israeli civilians are in bomb shelters as rockets from Iran are fired at Israel. pic.twitter.com/bKXPdqMsBr

— Israel Defense Forces (@IDF) October 1, 2024

 

Beberapa jam sebelum serangan misil Iran ke Israel, Amerika Serikat (AS) sudah merilis informasi yang meyakini Iran sedang bersiap untuk “segera” melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel. Washington pun meminta semua warga AS di Israel untuk segera berlindung.

Rencana Iran tersebut, merujuk Associated Press, disampaikan seorang pejabat senior pemerintah AS pada Selasa ini. Ia juga memperingatkan “konsekuensi parah” jika hal itu terjadi.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah ini, mengatakan Amerika Serikat secara aktif mendukung persiapan pertahanan Israel.

Hal ini terjadi setelah militer Israel pada Selasa memperingatkan warganya untuk mengevakuasi lebih dari dua puluh komunitas perbatasan Lebanon beberapa jam setelah mengumumkan apa yang dikatakannya sebagai operasi darat terbatas terhadap Hizbullah.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel juga mengeluarkan pernyataan yang mengarahkan semua “pegawai pemerintah Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut”.

Usai meluncurkan ratusan misil ke Israel, Iran lewat utusannya di PBB memberikan pesan peringatan ke Israel. Iran berjanji serangan selanjutnya akan sangat menghancurkan jika Israel melancarkan respons balasan.

"Respons Iran yang sah secara hukum, rasional, dan bertanggung jawab atas aksi terorisme rejim Zionis telah dilaksanakan. Jika rejim Zionis berani merespons atau melancarkan aksi keji lanjutan, maka balasan beruntun yang menghancurkan akan terjadi. Negara kawasan dan pendukung Zionis disarankan untuk memutus hubungan dengan rejim," demikian pernyataan resmi perwakilan Iran di PBB lewat akun resmi mereka di X, @Iran_UN dikutip Rabu (2/10/2024).

Sumber: Aljazeera

Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler