Bagaimana Cara Kerja Pencegat Rudal Iron Dome Milik Israel?
Israel awalnya mengembangkan Iron Dome sendiri setelah Perang Lebanon 2006.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel telah mencegat ribuan roket sejak mulai beroperasi pada 2011, memberikan negara itu perlindungan penting selama masa konflik. Sistem ini sangat diandalkan untuk melindungi lokasi militer dan sipil dari rentetan roket yang sering ditembakkan dari Gaza dan Lebanon.
Iron Dome beroperasi pada Selasa malam (1/10/2024), ketika Iran menembakkan rudal ke Israel. Iran menembakkan rudal sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap para pemimpin militan yang didukung Teheran.
Kepala militer Israel Herzi Halevi mengatakan pada Selasa bahwa rentetan serangan Iran telah diredam sebagian oleh rangkaian pertahanan udara yang sangat kuat. Sistem ini juga telah mencegat lebih dari 200 pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan oleh Iran pada tanggal 13 April.
Dilansir di Al Arabiya, Rabu (2/10/2024), Israel awalnya mengembangkan Iron Dome sendiri setelah Perang Lebanon 2006. Amerika Serikat kemudian bergabung memberikan pengetahuan pertahanannya dan dukungan finansial miliaran dolar untuk program tersebut.
Sistem ini memiliki tingkat intersepsi sekitar 90 persen, menurut perusahaan pertahanan Israel Rafael, yang membantu merancangnya.
Cara Kerja Iron Dome
Sistem tiga bagian
Iron Dome adalah salah satu bagian dari sistem pertahanan rudal bertingkat Israel dan dirancang untuk mencegat roket jarak pendek pada jarak hingga 70 kilometer (43 mil).
Halaman selanjutnya ➡️
Setiap baterai Iron Dome terdiri dari tiga bagian utama: sistem deteksi radar, komputer untuk menghitung lintasan roket yang masuk, dan peluncur yang menembakkan pencegat jika roket dianggap mungkin mengenai wilayah yang dibangun atau strategis.
Ia berada di samping sistem pertahanan rudal lainnya seperti Arrow yang menangkal rudal balistik dan David's Sling untuk serangan roket atau rudal jarak menengah.
Berapa biayanya?
Setiap pencegat Iron Dome menghabiskan biaya produksi 40 ribu-50 ribu dolar AS, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berpusat di Washington.
Lembaga pemikir tersebut memperkirakan bahwa satu sistem lengkap, termasuk radar, komputer, dan tiga hingga empat peluncur. Masing-masing berisi hingga 20 pencegat dan menghabiskan biaya sekitar 100 juta dolar AS untuk diproduksi.
Menurut Raytheon, yang membantu memproduksi Iron Dome, Israel memiliki 10 sistem semacam itu yang beroperasi. Perkiraan lain menyebutkan angkanya sedikit lebih tinggi.
Dukungan bipartisan AS
Iron Dome adalah salah satu pilar strategis aliansi AS-Israel yang telah diikuti oleh pemerintahan Demokrat dan Republik berturut-turut. Pada Agustus 2019, Angkatan Darat AS menandatangani kontrak untuk membeli dua baterai Iron Dome guna meningkatkan kemampuan pertahanan rudal jarak pendeknya sendiri.